Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Flores Timur (Flotim) untuk sekian kalinya ke lokasi bencana dan titik pengungsian untuk mendonasikan bantuan kepada korban yang terdampak badai seroja. Minggu (6/6/21), PGRI Flores Timur bersama PGRI Cabang Adonara Barat, Ile Mandiri, Ile Bura, dan Cabang Solor Barat, berkunjung ke pelosok Adonara Barat tepatnya di Desa Nimun Danibao. Kunjungan PGRI Flores Timur kali ini, adalah titik ketiga belas, termasuk dua lokasi di Kabupaten Lembata.
Untuk menjangkau Nimun Danibao memang tidak mudah. Jalannya menanjak dan rusaknya sangat parah. Beberapa ruas jalan terputus dan oleh warga setempat bergotong royong membuat jembatan darurat. Pengendara mesti ektra hati -hati, sebab jika tidak seimbang bisa jatuh tercebur di sisi kiri atau kanan jalan. Awal bencana, menurut kisah Kades Nimun Danibao, Robertus Sura Buto, hampir seminggu masyarakat tidak bisa melakukan aktivitas keluar masuk desa karena beberapa titik jalan putus total. "Kami sangat kewalahan di awal, jalan putus, listrik padam, informasi keluar tidak bisa dilakukan. Di tempat kami memang perhatian sangat terlambat, donasi yang diterimapun masih sangat kurang. Delapan Kepala Keluarga (KK) yang terdampak hingga hari ini belum juga mendapat perhatian pembangunan rumah baru untuk ditempati. Memang sudah ada pengukuran lokasi dari pihak terkait, namun hingga hari ini, belum ada realisasi, " ungkap Kades.
PGRI Flores Timur diterima oleh Pemerintah Desa, keluarga korban bencana dan masyarakat Nimun Danibao. Bahan yang diberikan adalah sembako, peralatan dapur, busana, permainan anak-anak, dan lain-lain. Penyerahan bantaun langsung diberikan oleh Pengurus PGRI Kabupaten Flores Timur dan Pengurus Cabang, diterima langsung oleh masing-masing Kepala Keluarga yang terkena dampak.Selain menyerahkan bantuan berupa barang, PGRI Flores Timur juga menciptakan kelas edukasi dalam mendampingi anak-anak untuk berbagai permainan edukatif.
"Butuh perhatian serius oleh lembaga-lembaga terkait dalam memberikan suport kepada keluarga yang terkena dampak langsung.
Kepala Keluarga yang menerima bantuan langsung dari PGRI Flores Timur diantaranya, Thomas Laba, Albertus Kopong, Aben Wungubelen, Merliana Terlin, Tarsisius Payong, Yoseph Kopong Murni, Petrus Rat, dan Benediktus Tuan Keroko. Kedepalan warga ini rumahnya hilang dan sebagian rusak berat tidak bisa ditempati.
Pantaun PGRI , wilayah di Nimun Danibao dan sekitarnya, tanaman apa saja, ditanam pasti tumbuh karena wilayah ini memiliki curah hujan yang tinggi.
"Air melimpah, PLN sudah menjangkau, jaringan internet baik. Hanya satu yang kami doakan, kami harapkan dan mimpikan yakni jalan. Jika jalan sudah baik, semua potensi di daerah kami bisa dengan mudah didistribusikan ke pasar. Pastinya mampu mengenjot perekonomian warga," kata Kades.** Rad Bahy
0 Komentar