Unordered List

6/recent/ticker-posts

Pelatihan Penyusunan AKM Guru Kota Tangerang

 

Tangerang, - - - Penyelenggaraan pendidikan khususnya pelaskanaan  Ujian Nasional (UN) mulai tahun ini tidak lagi dilakukan tapi diubah menjadi Asesmen  Kompetensi Minimum (AKM). Untuk memberikan pengetahuan dan wawasan mengenai hal itu dilakukan webinar bagi para guru  tentang AKM dan survei karakter termasuk penyusunan soal AKM bagi guru, Senin (28 Juni 2021). Para guru itu berasal dari  tiga wilayah yakni Kecamatan Tangerang, Kec. Benda dan Kec. Periuk. 


Lebih dari seratus guru berkarya di tiga kecamatan  mengikuti webinar tersebut. Webinar dihadiri H. Surohman M.Pd selaku pengawas sekolah di Kota Tangerang, Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang, para Korwil wilayah Kec. Tangerang, Benda dan Periuk. 


Kegiatan tersebut dipandu moderator Yuniar Ali (Instruktur Nasional) yang bertugas di Kec. Tangerang. Hadir sebagai nara sumber Tisnuliyah, staf  dari Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Prov. Banten. 


                                                                            Tisnuliyah 

H. Surohman dalam sambutan ia menyampaikan  Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) merupakan suatu program pemerintah dalam hal ini Diknas. Oleh karena program baru  menurut Surohman  seluruh peserta diajak untuk tekun mengikuti pelatihan ini  dengan sebaik-baiknya. 


Lebih lanjut dikatakan AKM itu dilakukan sebagai proses menuju sekolah berkualitas atau bermutu baik. “Nara sumber, para pendamping program dalam pelatihan ini memungkinkan dapat menghasilkan produk yang selalu diharapkan,’’ katanya. 


Tisnuliyah mengawali penjelasan mengenai AKM mengatakan kegiatan ini sesungguhnya direncanakan pada bulan April -Mei 2021. Namun pelaksanaan ini mungkin sedikit mengalami kendala maka program ini menurut rencana akan dilaksanakan pada bulan September - Oktober 2021. 


Seperti diketahui AKM dan survei karakter merupakan satu dari sekian gebrakan yang dilakukan Menteri Pendidikan Nasional dan Riset, Nadiem Makarim. Pelaksanaan ujian AKM tersebut  dilakukan oleh siswa yang berada di jenjang satuan pendidikan . Untuk satuan pendidikan SD misalnya dikenal level satu (kelas satu-dua), level dua (kelas tiga -kelas empat) dan level tiga ( kelas lima dan kelas enam).  


‘’AKM itu seperti mengganti pelaksanaan UN. Hanya saja kalau UN itu mengukur kemampuan individu sedangkan AKM itu sesungguhnya penilaian terhadap lembaga yang telah melaksanakan kegiatan pembelajaran dalam kurun waktu tertentu, kemudian dievaluasi dan memerlukan perbaikan masa-masa mendatang,’’ katan Tisnuliyah . 


Pelaksanaan ujian AKM akan diikuti peserta didik kelas lima (5) tahun  ajaran ini ( 2021/2022) pada bulan September -Oktober. Pelaksanaan AKM ini pun berkitan erat dengan tugas seorang operator sekolah yang berkaitan erat dengan data sekolah (Dapodik). 

Selain materi mengenai AKM, Tisnuliyah menekankan  menggarisbawahi AKM mencakup survei karakter dan survei lingkungan yang akan dikerjakan seluruh peserta didik yang telah ditentukan. “Jadi dua hari berturut-turut  peserta mengerjakan literasi karakter dan literasi numerasi sedangkan guru hanya mengisi survei lingkungan belajar,’’ jelas Tisnuliyah. 


Menanggapi pertanyaan Abdul Khotib, dari Kec. Benda soal banyaknya keluhan para orangtua tentang pembelajaran jarak jauh saat ini, sementara saat ini semakin tinggi jumlah penderita covid kian meningkat, apakah program ini bisa terealisasi, Tisnuliyah mengatakan “tetap mengikuti arahan kebijakan dari pusat semoga dengan adanya pelaksanaan vaksin para guru, kegiatan ini bisa dilaksanakan,’’ katanya. 


Selain pemaparan mengenai materi AKM oleh nara sumber, webinar diisi dengan pelatihan penulisan, tanya jawab seputar AKM. Penjelasan mendalam mengenai hal ini membantu guru -guru di SD untuk dapat memahami dengan baik sehingga program ini dapat dilaksanakan sesuai dengan waktu yang ditentukan. *** (Konrad Mangu, peserta webinar)


Posting Komentar

0 Komentar