Unordered List

6/recent/ticker-posts

42 Tahun Bencana Waiteba

 




Jakarta, GIS

KEJADIAN tsunami tanah longsor, banjir  di Waiteba, Kecamatan Atadei, Kab. Lembata, Nusa Tenggara Timur (18 Juli 1979) merupakan peristiwa yang tidak pernah terlupakan  masyarakat Lembata juga komunitas Lembata diaspora Jakarta. Tsunami dan banjir itu menimbulkan korban 539 orang tewas dan 364 orang dinyatakan dan 470 luka –luka  itu menjadi peristiwa yang paling tragis di wilayah Lembata, 42 tahun silam.

Untuk mengenang peristiwa itu Pastor Peter Tukan SDB, imam salesian di Jakarta itu merayakan misa secara daring, Minggu ( 18 Juli 2021)   melalui aplikasi facebook diikuti umat Katolik Lembata yang ada di Jakarta juga dari kota-kota lain di Indonesia dan luar negeri.

Mengawali misa, Pastor Peter Tukan yang berasal dari Lembata ini mengatakan selain untuk mengenang para korban tsunami juga mengajak seluruh umat ikut mendoakan arwah Eliaser Yentji Sunur,ST. MT, Bupati Lembata yang meninggal dunia akibat covid 19 di Kupang, Sabtu (17 Juli 2021).

Pastor Peter menceritakan setelah sekian lama bertugas  sebagai imam salesian, bulan November 2020 ia berkesempatan melihat lokasi di pantai dia mengamati begitu banyak perubahan di pantai itu. Suasana yang sudah berbeda. Pastor Peter menuturkan dulu pantainya lebar, sewaktu kecil pastor tinggal di lokasi tersebut sekarang tidak ada lagi pohon –pohon besar bahkan pantai semakin kecil.

“Itu adalah akibat tsunami. Misa hari ini bukan  misa arwah untuk mereka tapi misa untuk mengenang mereka  yang sudah meninggal, bahwa di sana pernah terjadi suatu yang sangat memilukan,’’ katanya.

Kondisi kala itu  boleh kita sejajarkan dengan wabah covid 19 saat ini. Memang ada kejadian dalam hidup yang perlu mengenang kembali. Sebagai orang beriman kita percaya mereka yang meninggal 42 tahun lalu sudah dalam Kerajaan Surga. Mereka menjadi pendoa kita semua.

“Kita hidup dalam suasana saling mendoakan. Kita mengingat satu sama lain apalagi  sekiranya selalu sehat dalam kondisi seperti ini, termasuk mengenang anggota keluarga Lembata di manapun berada. Dengan demikian semua menyadari satu komunitas gereja, ada yang anggota hidup ada juga yang telah mendahului kita termasuk yang terbaru Bupati Lembata, Eliaser Yentji Sunur, ST. MT. Mereka sudah menjadi satu  kawanan yang menjadi pendoa bagi kita,’’ kata Pastor Peter. * Konrad R Mangu

Posting Komentar

0 Komentar