Solor Barat, -- SITUASI pandemi covid 19 terus melanda negeri ini bahkan dari segi jumlah semakin meningkat. Meskipun demikian tidak menyurutkan semangat para guru di wilayah Kec. Solor Barat, Flores Timur, NTT. Diakui bahwa saat ini begitu banyak kendala dihadapi pembelajaran dalam jaringan (dalam jaringan) namun kami bekerja sama mengatasi kendala itu. “Kami terus mengatasi kendala pembelajaran daring, sulit jaringan, internet putus-putus dan kami melakukan home visit (kunjungan rumah) untuk memastikan anak menyelesaikan tugas yang diberikan guru,’’ kata Elias Ileatan Kolin, Wakil Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) cabang Kec. Solor Barat, Flores Timur ini, Rabu (7 Juli 2021).
‘’Kalau
usia peserta didik SMP dan SMA sederajat mungkin mereka bisa mengikuti
pemebalajaran daring karena usia mereka yang sudah cukup mengoperasikan
handphone tapi kalau anak – anak PAUD, TK membutuhkan pendampingan apalagi
dalam situasi pandemic covid seperi sekarang ini. Kunjungan ke rumah anak - anak merupakan mutlak dilakukan untuk
mengambil tugas yang diberikan,’’ jelas
alumni SPG Katolik Podor Larantuka, tahun 1989 ini.
Sekitar
5-6 bulan lalu wilayah Solor Barat memiliki struktur kepengurusan PGRI. Wadah
profesi guru ini dikomandoi Moses Mangu
Niron, S.Ag. Ia mengatakan dalam masa
kepdiri kemimpinan guru SMAN Solor Barat secara bersama – sama memberikan
perhatian serius bidang pendidikan di wilayah ini dengan sebaik-baiknya.
Elias
menambahkan untuk wilayah Solor Barat terdiri dari 16 desa. Rata-rata setiap
desa terdiri dari satu unit sekolah dasar (SD) kemudian PAUD, TK rata –rata 1-2
unit sedangkan SMP di wilayah ini terdiri dari 3 unit dan SMA (1) , SMAK (1)
milik kementerian Agama RI.
Sebagai
Kepala SDN Ongaleren, Solor Barat, Elias menambahkan dalam wadah PGRI inilah
antarguru saling memberikan perhatian sehingga pelaksanaan pembelajaran daring
terlaksana dengan baik. Sebagai guru, apapun kesulitan dalm proses belajar
mengajar bisa ditumbuhkan kerja sama
mengatasi kesulitan. Mungkin tidak salah guru-guru perlu belajar dari
pengalaman para gru di Solor Barat. ** Konradus R. Mangu
0 Komentar