Unordered List

6/recent/ticker-posts

Pengurus CU Harus Tahu “Roh” Koperasi, Apa itu ?

 




JAKARTA,   GIS

Para pengurus koperasi  dan jajaran yang ada di credit union (CU) dalam melaksanakan tugas bukan semata – mata melayani anggota menerima dan memberikan pinjaman melainkam mendorong serta mengajak anggota untuk melakukan usaha-usaha produktif. Untuk itu, koperasi sangat diperlukan memiliki tenaga penggerak komunitas yang mengaktifkan anggota, mengorganisasi anggota di zona (wilayah) terlibat kegiatan ekonomi produktif.

 

Demikian dikatakan Melianus Mau Leon, ketua Pengurus KSP CU Barerod Gratia  dalam  webinar yang diikuti para pegiat koperasi  yang tergabung dalam Forum CU Keuskupan Agung Jakarta (FCUKAJ), Sabtu ( 17 Juli 2021). Webinar itu mengusung tema Community Develpoment  : Membangun Usaha dan Mengembangkan Komunitas Basis agar Berdampak pada Pemberdayaan Anggota”. -

 

Konsep tentang telah ditanamkan oleh pendiri koperasi kredit sedunia, Frederic Wilhelm Raiffiesen. Menurutnya peran tugas CU itu bukan hanya menerima uang ke CU  dan memberikan pinjaman kepada anggota tapi terus – menerus mendorong seluruh anggota membuka macam – macam usaha untuk menambah penghasilan. Nah, inilah yang disebut  spirit atau Roh dari suatu koperasi yang sejak dulu harus terus tertanam dalam pikiran pengurus dan anggota CU.

 

 

Ia menyebut seorang penggerak komunitas  itu bisa membawahi  15-20 anggota berdasarkan zona (wilayah) anggota berada. Suatu wilayah dengan jumlah anggota tesrebut didampingi seorang  yang disebut penggerak komunitas. Tenaga penggerak komunitas ini mendata, mengordinasi agar seluruh anggota bisa memiliki usaha-usaha ekonomi produktif guna menambah penghasilan anggota.

 

‘’Ada teman –teman seperti mantan pengurus, mantan komite atau siapa pun yang pernah aktif dalam koperasi bisa menjadi penggerak komunitas asalkan ia selalu komitmen dengan tugasnya dalam kelompok, ‘’ kata Ketua Pengurus KSP CU Barerot Gratia ini.

 

Leon mengatakan, sebagai enggerak  komunitas, ia perlu memastikan apakah kelompok yang didampingi itu melaksanakan usaha-usaha ekonomi atau tidak. Dalam kepengurusan kelompok pasti ada ketua, sekertaris dan bendahara, nah kalau hal itu tidak berjalan maka ini menjadi tugas penggerak komunitas tadi untuk mengaktifkan.

 

Pengetahuan tentang hal ini pernah disampaikan Cornelius Glady Tri Suyitno CEO CU Madani Tangerang. Ia mengatakan bahwa ujung tombak koperasi kredit terletak pada usaha-usaha ekonomi para anggota. Ketika mereka mempunyai usaha ekonomi tambahan, uang mereka ditabung kemudian mendorong mereka untuk terus berusaha meningkatkan produktifitas usahanya sehingga pada gilirannya meningkatkan anggota.

 

Leon, ketua pengurus KSP CU Barerod Gratia ini berpesan agar setelah mengikuti webinar ini bisa melakukan pembentukan  komunitas usaha berdasarkan zona atau wilayah agar memudahkan seorang penggerak komunitas. Anggota yang kreatif adalah mereka yang bisa membaca peluang, menambah usaha ekonomi tanpa melupakan pekerjaan rutin.

 

Inilah sebenarnya “Roh” koperasi kredit itu yang ditinggalkan F.W Raifeisen bahwa konsentrasi CU bukan menerima uang anggota dan memberikan layanan pinjaman tapi menndukung usaha –usaha ekonomi produktif, membantu, menopang kebutuhan juga menabung di CU masing-masing. *** 

                                                                             Konrad R, Mangu

Posting Komentar

0 Komentar