Unordered List

6/recent/ticker-posts

Rosario Lintas Negara, Mendalami St. Yusuf

 


One with Mary adalah suatu kelompok anak muda yang terbentuk secara tidak sengaja bulan Mei 2021 lalu. Kelompok ini menghimpun kaum muda di Indonesia, Sabah bahkan misionaris Thailand. Meski sudah lewat bulan Rosario kegiatan ini masih terus berlanjut dengan kegiatan-kegiatan rohani.

Pada Sabtu (11 Juli 2021) pada jam 20.00 wib dilakukan Rosario bersama kemudian dilanjutkan dengan webinar oleh Romo Bobby Steven,MSF , membahas tentang sosok spiritualitas St. Yusuf. Imam ini sedang menjalankan studi di Italia, Roma yang selalu setia melayani kelompok rohani di Indonesia.  Kegiatan dilakukan aplikasi zoom dihadiri sekitar 50 – 100 peserta dari berbagai negara.

Pertemuan pertama, diikuti 20 orang yang dilanjutkan berdoa bersama. Yang menarik ada juga peserta dari dari Portugal, India,  dan Singapura. Mereka belum pernah bertemu secara fisik namun mereka saling kenal melalui instagram, akrab dan  kebetulan satu komunitas virtual.

Pertemuan itu akhirnya rutin dilakukan secara rutin tiap Minggu malam bahkan melibatkan peserta yang bergabung dari Turki, USA, Guatemala, Vietnam,dan lain-lain.

Setiap pertemuan Rosario, selalu ada romo yang bisa hadir untuk mendampingi. Saat itu romo yang hadir memberikan sharing singkat tentang pelayanan. Para romo ini yang pernah (sedang) bergabung berlatar belakang misi. Misalnya bermisi di  Thailand, Jerman, Mentawai, Amerika, Italia,dan sebagainya. Kelompok ini sengaja memilih sharing, supaya lebih santai dan lebih akrab.

Susan Sandy, seorang anggota kelompok ini menceritakan, kini kelompok ini memiliki facebook, WhatsAp untuk saling berkomunikasi. Ia menyebut kelompok ini didedikasikan untuk berdevosi khusus Bunda Maria, juga selalu  berdoa kepada St. Yusuf. Harapannya semakin banyak orang yang mencintai Bunda Maria dan St. Yusuf, dan bersama mereka kita semakin dekat kepada Yesus.

Romo Bobby Steven, MSF mengatakan dalam webinarnya bahwa dalam Patris Corde (‘dengan hati Bapak ‘), Paus Fransiskus menandai peringatan ke-150 deklarasi Santo Yusuf sebagai pelindung Gereja Universal. Karena itu, Bapa Paus Fransiskus telah memaklumkan ‘tahun Santo Yusuf dari 8 Desember 2020 sampai dengan 8 Desember 2021.

‘’Santo Yusuf mengingatkan kita bahwa mereka yang tampak tersembunyi atau dalam bayang-bayang dapat memainkan peran yang tak tertandingi dalam sejarah keselamatan. Sebuah kata pengakuan dan rasa syukur karena mereka semua,’’ kata Rm Bobby.

Menurut Paus Fransiskus St. Yusuf mengingatkan kita bahwa mereka yang tampak tersembunyi atau dalam bayang-bayang dapat memainkan peran yang tak tertandingi dalam sejarah keselamatan. Penulis buku tentang “Santo Yusuf” tulisan dalam Injil sangat sedikit mengenai Santo Yusuf dan kita mendengar tentang dia sebelum Yesus lahir sampai dia ditemukan di bait suci berusia 12 tahun. Setelah itu dia tampaknya menghilang. Injil menyebutkan namanya hanya 15 kali.

Dikatakan, Rm Bobby tidak satu kata pun yang diucapkan St. Yusuf dan kita mendengar tentang dia sebelum Yesus dilahirkan sampai dia ditemukan di bait suci berusia 12 tahun. Setelah itu sepertinya dia menghilang. Injil menyebutkan namanya hanya 15 kali. Tidak satu kata pun yang diucapkan oleh Santo Yusuf dicatat.

Yusuf melalui tugas dan tanggung jawab adalah Rabi Keluarga Kudus untuk mengajari Yesus praktik iman dan kesalehan orang Yahudi. Yusuf memimpin keluarganya dalam ibadat kepada Allah di Nazaret. Ketika makan, baik Maria maupun Yesus memandang kepada Yusuf sebagai kepala meja untuk mengucapkan doa berkat.

‘’Kita dapat menerapkan kebajikan keluarga kudus bagi keluarga kita sendiri dengan: berdoa,  rukun, setia ,saling menghormati,saling memaafkan,’’ kata Rom Bobby.

Menurut St. Teresa dari Avilla ‘’seandainya aku bisa membujuk semua orang untuk taat kepada orang suci yang mulia ini. Karena saya tahu melalui pengalaman panjang berkat-berkat apa yang dapat dia peroleh bagi kita dari Allah. Saya tidak pernah mengenal seorang pun yang benar - benar taat kepadanya, dan yang menghormati dia dengan pelayanan tertentu, yang tampaknya tidak tumbuh semakin banyak dalam kebajikan. Karena ia membantu dengan cara yang istimewa, jiwa - jiwa yang memuji diri mereka kepadanya,’’.

Menurut Santa Faustina dari Kowalska,  ‘’St. Yusuf mendesak saya terus berpengabdian kepadanya. Ia sendiri memberi tahu saya untuk mengucapkan tiga doa [Doa Bapa Kami, Salam Maria dan Kemuliaan] dan kenangannya hanya satu kali sehari.

Menurut Faustina “Dia memandang saya dengan kebaikan yang besar dan memberi saya untuk mengetahui betapa dia mendukung pekerjaan [belas kasihan] ini. Dia telah menjanjikanku bantuan dan perlindungan khusus ini. Saya mengucapkan doa yang diminta setiap hari dan merasakan perlindungan-nya yang khusus". *** Susan Sandy  

Posting Komentar

0 Komentar