Unordered List

6/recent/ticker-posts

Pelatihan Menulis Refleksi Pribadi

 

Tangerang, Gagas Indonesia Satu - - - Untuk melatih kemampuan menulis teks refleksi pribadi, Sekolah dari Nazareth (Sedan), suatu kelompok retret awal pribadi online, 30 hari bersama St Yusuf, ayah Yesus - - mengikuti pelatihan menulis refleksi pribadi yang menghadirkan nara sumber, Konradus R. Mangu, (Pemimpin Redaksi Portal Gagas Indonesia Satu.Com, yang dilaksanakan secara online menggunakan aplikasi zoom meeting, Sabtu ( 21 Agustus 2021).

Turut hadir 50 an peserta berasal dari berbagai paroki di wilayah Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) bahkan dari Belanda. Peserta pelatihan bukan hanya mendapatkan teori tapi juga melakukan praktik sederhana menulis suatu refleksi, tema tertentu yang disiapkan dengan mengikuti struktur penulisan suatu refleksi pribadi.

Andi Janto Singgih selaku penggagas Sedan dalam pengantarnya mengatakan  pelatihan menulis ini  sebagai  sarana untuk membantu peserta  retret  St Yusuf yang mengalami kesulitan dalam menuangkan gagasan refleksi pribadi secara tertulis. Di Sekolah dari Nazareth (Sedan) ini selain merefleksikan  sosok St Yusuf  dengan berbagai predikatnya para peserta  (murid sekolah retret) saban  hari menulis refleksi pengalaman diri sendiri  yang dikaitkan dengan   sosok St Yusuf  dalam kehidupannya. Melalui pelatihan menulis ini, kata Andi  seluruh peserta  bisa  menuliskan  refleksinya  sehingga ikut menyadarkan orang lain  melalui pengalaman imannya. 

Konradus mengawali penjelasan tentang menulis refleksi yaitu suatu kegiatan merangkai kalimat berisi pengalaman harian tentang apa yang dilihat, dirasakan serta dialami langsung  sehingga pengalaman itu ketika diceritakan menumbuhkan kesadaran baru tentang sesuatu. Pengalaman seperti merawat kesetiaan sebagai suami - istri, kasih Allah yang melimpah dana lain-lainnya.  

“Pengalaman dimaksud adalah yang berisi tentang kisah iman menyenangkan maupun yang kurang menyenangkan. Pengalaman yang kurang baik misalnya namun setiap orang yang menjalani  dengan kesadaran Tuhan menyertai   maka akan muncul  Tuhan menyertai dalam menjalani kehidupan , bahkan memunculkan teladan positif yang patut diteladani,’’ jelas guru Bahasa Indonesia di SMK di Kota Tangerang, Banten ini. 

Dalam hal menulis, kata penulis  lepas media Katolik ini  yang yang penting peserta tidak boleh merasa sulit dalam menulis ide atau gagasan.  Sebab  kalau  mindset  sudah terbayang bahwa menulis itu susah maka yang terjadi susah  dalam menuangkan gagasan atau ide itu. “Berpikirlah bahwa menulis itu memang mudah semudah Anda tersenyum , ‘’  kata pria kelahiran  Honihama, Flores, Nusa Tenggara  Timur  (NTT) ini. 

Ia menekankan hidup  manusia itu sesungguhnya serangkaian  cerita. Cerita  itu kemudian dikisahkan   sehingga  menjadi suatu pengalaman yang menarik, bukan hanya untuk diri sendiri tetapi untuk orang lain  yang membaca . “Jika teks refleksi  ditulis dengan pesan yang baik maka sesungguhnya  Anda telah mewartakan Injil (warta kebaikan kepada orang lain),’’ kata pria yang pernah bekerja sebagai penyiar radio di Timtim itu. 

Konradus menerangkan  menulis refleksi pada dasarnya adalah sangat mudah. Unsur-unsur dalam refleksi misalnya tema atau topik, kisah pengalaman yang dialami oleh penulis refleksi. Selain itu, pengalaman itu dikuatkan dengan Injil (Kitab Suci)  sehingga teks itu  menjadi  semakin kontekstual  dan Allah  sendiri yang memberikan  tuntunan  dan terang dalam menghayati pengalaman itu. Khusus  dalam penulisan peserta Sedan , Konrad menganjurkan memasukkan topik - topik yang  sesuai dengan semangat hidup St  Yusuf. 

Menjawab Christine Meijering, seorang peserta   dari Belanda  yang menanyakan apakah boleh menulis teks refleksi pribadi  menggunakan bahasa  tidak baku atau bahasa “gaul”, Konrad mengatakan karena refleksi itu  dibaca  oleh banyak orang atau siapa pun  sebaiknya teks refleksi pribadi menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.  Jika terpaksa menggunakan bahasa  gaul, penulis refleksi pribadi perlu menjelaskan kata-kata yang tidak baku itu. ‘’ Menurut  saya karena refleksi dibaca banyak orang sebaiknya menggunakan  bahasa baku kalau ada yang bahasa gaul maka perlu dijelaskan,’’  kata Konrad . 

Maria Prapti, seorang peserta  dari Semarang  mengatakan merasa terbantu dengan penjelasan nara sumber tentang menulis refleksi pribadi. Dengan pelatihan ini  dia bisa belajar dan mampu mengungkapkan gagasannya  dalam bentuk kalimat yang panjang dalam menulis refleksi  dengan menampilkan unsur-unsur penting   dalam refleksi. 

                                                        K. R    Mangu

Pada bagian pelatihan menulis  peserta diberikan topik  berhubungan  dengan sosok St Yusuf kemudian diberikan catatan mengenai refleksi itu  oleh nara sumber. Harapannya refleksi yang dibuat  dalam Sedan mampu memberikan kesadaran baru dalam beriman, khususnya meneladani St Yusuf, ayah Yesus yang penuh kesetiaan dalam menjalani kehidupan. ***  (Valeri Kopong) . - 

Posting Komentar

1 Komentar

  1. Sangat bermanfaat menerima tips dan advies dari sang maestro pak Konrad soal tulis menulis refleksi dalam hal ini, terima kasih

    BalasHapus