Tangerang,
DIREKTUR
Perguruan Setia Bhakti, Mulio Kantjana S.Kom mengajak kepada seluruh
peserta didik mulai dari PG, TK, SD,
SMP, SMA dan SMK untuk selalu merawat
persatuan. Sebagai peserta didik perlu
mengetahui sejarah perjuangan bangsa mencapai kemerdekaan. Selain itu dengan
menjaga persatuan maka kita semua tidak mudah diadu domba.
Demikian dikemukakan Mulio Kantjana S.Kom dalam acara
peringatan HUT ke-76 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI), dilakukan secara
daring, Selasa ( 17 Agustus 2021). Peringatan
Kemerdekaan RI itu mengusung tema “Indonesia Bersatu Indonesia Kuat, memupuk
rasa nasionalisme untuk menjadi insane tangguh
dalam menghadapi pendemi’’.
Turut hadir Kepala TK, SD, SMP, SMA dan SMK Setia Bhakti, 400-an siswa siswi Perguruan
Setia Bhakti, dewan guru dan seluruh kaywan Perguruan Setia Bhakti.
Mengawali sambutan, Mulyo mengisahkan tentang
peristiwa proklamasi kemerdekaan Indonesia, dibacakan oleh Ir. Soekarno sejak 76 tahun yang lalu. Ia juga mengisahkan
tentang lamanya masa penjajahan Belanda selama 350 tahun atau 3,5 abad lamanya.
Sementara itu Jepang menjajah Indonesia
selama 3,5 tahun.
Faktor yang menyebabkan lamanya Belnada menjajah
Indonesia karena menggunakan politik
mengadu domba rakyat sehingga mudah dijajah.
‘Satu kelemahan kita adalah kurang bersatu dan sebagai
warga negara saat ini jangan mudah diadudomba. Rawatlah kebersamaan, menjaga
kebinekaan agar maju bersama Indonesia, ‘’ imbuau Direktur Perguruan Setia
Bhakti.
Ia menambahkan ada banyak suku misalnya suku Jawa,
suku Padang, Tionghoa, Ambon, Papua dan sebagainya bahkan ada juga berbagai
agama di Indonesia yang merupakan keragaman dan menjadi kebanggan kita bersama.
Perbedaan-perbedaan itu perlu dihargai karena hal itu
merupakan kekuatan, keindahan yang perlu dirawat dengan baik. Menurutnya
perbedaan itu justru membuat Indonesia ini menjadi bangsa yang unik.
Selain mendengarkan amanat sehubungan peringatan HUT
ke - 76 Kemerdekaan Indonesia tingkat Perguruan Setia Bhakti juga mendengarkan
hasil perlombaan yang dilakukan secara daring , dilaksanakan minggu-munggu
sebelumnya. Perlombaan yang dilaksanakan sebagai bukti, kendati di tengah pandemi
covid 19 lembaga pendidikan ini tetap
berkreasi, berinovasi. **Konrad Mangu
0 Komentar