Unordered List

6/recent/ticker-posts

Tinggal Bersama Penyelamatmu

 


 

                                                                   P.Peter Tukan ,SDB

Tema renungan kita pada hari ini ialah: Tinggal Bersama Penyelamatmu. Siapa di antara kita yang tidak ingin dihargai, ditolong dan diterima selayaknya sebagai sesama manusia? Yang jelas tidak ada. Setiap orang ingin hidupnya, dirinya didukung dan pekerjaannya dihargai. Sebaliknya ia tidak ingin dianggap penjahat, perusak, pendosa atau sampah dan penyakit masyarakat.

 

Ketika di dalam kesulitan dan sedang membutuhkan pertolongan, bukan penolakan atau penghinaan yang kita inginkan, tetapi pengertian, penghargaan, penerimaan dan pertolongan. Ruth sebagai wanita bangsa Moab, bukan Yahudi, dianggap asing dan kecil, hanya menumpang di mertuanya Naomi, akhirnya mendapatkan pertolongan Boaz, orang Yahudi. Boaz meminta Ruth untuk tinggal bersamanya, meski wanita Moab ini menolak karena sebagai orang asing dan kecil. Boaz adalah penyelamat Ruth. Lalu jadilah perkawinan itu, diberkati Tuhan dan dari situ di kemudian hari datang raja Daud.

 

Pengalaman Ruth dan banyak dari kita ingin menegaskan begitu besarnya belas kasih Tuhan kepada setiap orang yang sedang dalam kesulitan hidup. Tuhan Yesus melihat seperti apa adanya kita, bahwa kita orang-orang berdosa jelaslah kita membutuhkan belas kasih dari-Nya sebagai Bapa. Kita diajarkan oleh Yesus untuk tidak berpura-pura, transparan, jujur atau tidak menjadi bunglon. Kita diingatkan untuk tidak mengikuti gaya hidupnya kaum Farisi, para ahli Taurat dan para pemimpin agama karena kata dan perbuatan mereka tidak sejalan. Mereka berkata, mengajar dan berteori yang satu, tapi berbuat yang lain.

 

Tuhan mahatahu dan Ia sungguh mengetahui kita luar dalam. Percuma saja kita menutup-nutupi atau berpura-pura, karena Ia sudah mengetahui yang kita sembunyikan, bohongi dan curangi. Bisa jadi hanya dengan sikap munafik dan berpura-pura begitu, kita justru tidak mendapatkan pertolongan dan belas kasih dari Tuhan. Kita akan mendapatkan siksaan dan celaan dari sesama. Jadi sebaiknya kita jujur pada diri sendiri, pada sesama dan pada Tuhan.

 

Dengan kejujuran, pasti kesulitan, kekurangan dan dosa-dosa kita terungkapkan; lalu Tuhan yang maha rahim dan maha murah itu akan berkata kepada kita: “Tinggallah bersama Aku, karena kamu akan mendapatkan keselamatan. Ada sesuatu yang indah dan besar bakal terjadi pada dirimu, jika engkau mau tinggal bersama Aku.” Ruth kurang lebih mengalami seperti ini. Bunda Maria, Santo Yosef, para rasul dan semua orang kudus menjadi teladan bagi kita, yaitu memilih dan menyanggupi ajakan Tuhan tinggal bersama-Nya. Jangan sia-siakan ajakan ini. (P. Peter Tukan ,SDB)

Posting Komentar

0 Komentar