Tema
renungan pada hari ini ialah: Tuhan Tidak Tega Kalau Kita Lapar. Kehendak Tuhan
yang paling utama ialah menyediakan kebaikan dan mendatangkan keselamatan bagi
umat manusia. Perhatian-Nya kepada orang yang kekurangan dan kecil merupakan
inti kemurahan hati dan belas kasih-Nya. Mereka yang berkekurangan seperti yang
diwartakan dalam bacaan-bacaan hari ini ialah mereka yang kelaparan. Mereka
lapar akan makanan jasmani yang membuat perut kenyang.
Umat
Allah yang mengembara di padang gurun sering mengalami kelaparan karena di sana
memang tak ada banyak makanan. Karena itu Tuhan menyediakan mereka manna dan
daging, meski itu tidak cukup memuaskan mereka. Mereka tetap saja mengeluh dan
protes karena hidup sebagai pengembara memang penuh penderitaan.
Yesus
Kristus jatuh kasihan pada banyak sekali orang yang mengikuti dan mendengarkan
Dia. Ketika mereka perlu makan karena keadaan mereka sudah lelah dan kelaparan,
mereka sendiri tidak bisa memiliki makanan. Tidak teganya Yesus, tidak
dirasakan juga oleh para rasul, dan mereka kurang yakin kalau Tuhan bisa
menyediakan makan bagi orang-orang itu. Akhirnya terjadilah mujizat: Yesus
memperbanyak lima roti dan dua ikan untuk memberikan makan ribuan orang.
Melampaui
kelaparan jasmani itu, perut lapar dan kerongkongan kering, Tuhan Yesus merasa
tega lebih dahulu atas apa yang sangat dibutuhkan yaitu keselamatan jiwa
mereka. Bangsa Israel menuju ke tanah terjanji untuk menemukan hidup bahagia di
dalam perlindungan dan kasih Tuhan. Bagi ribuan orang tersebut Yesus tahu betul
kekeringan jiwa mereka, sehingga mereka sangat membutuhkan gembala yang akan
menyemangati, menuntun dan menyediakan jalan keselamatan kepada mereka.
Penggembalaan
di dalam Gereja amatlah penting dan tidak boleh disepelekan bahkan dilupakan.
Ini tidak hanya dalam arti sempit yaitu adanya para pemimpin entah tertahbis
dan kaum berjuba. Dalam arti luas, penggembalaan itu menyangkut pendampingan,
animasi, perlindungan, advokasi, asistensi dan pemberdayaan yang ditujukan
kepada segenap umat, supaya kehidupan mereka yang menjadi semakin maju dan
bermartabat. Penggembalaan membawa umat manusia kepada Tuhan.
Jadi
Yesus tidak tega dengan kelaparan kita, memang pada akhirnya membuat kehidupan
jasmani dan rohani umat-Nya terjamin, paling kurang hidup kita di dunia ini layak dan baik. Dengan jaminan seperti ini,
jelas kita juga memandang hidup kita di masa depan di akhirat nanti dengan
penuh optimisme. Marilah pada hari ini, kita mempersembahkan intensi doa bagi
tugas penggembalaan di dalam Gereja kita. (Pastor
Peter Tukan SDB)
0 Komentar