Lewoleba, Gagas Indonesia Satu.com- Mengatasi kelangkaan bahan medis habis pakai (BMHP) yang dialami sejumlah puskesmas di Kabupaten Lembata, Nusa Tengggara Timur (NTT), Kadis Kesehatan Lembata, drh.Mathias A.K. Beyeng hari ini, Selasa (28/9/21) menggelar pertemuan bersama para Kepala Puskesmas se-Kabupaten Lembata. Sesuai undangan yang dikeluarkan Dinas Kesehatan Lembata, pertemuan itu akan berlangsung pukul 10.00 Wita bertempat di kantor Dinas Kesehatan Lembata.
Surat undangan tertanggal (27/9/21) itu ditujukan kepada para kepala puskesmas se-Kabupaten Lembata. Dalam surat itu disampaikan bahwa pertemuan dengan agenda pembahasan kekosongan BMHP itu dimaksudkan sebagai upaya peningkatan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat. Selain kepala puskesmas undangan itu akan dihadiri pula salah seorang staf pengelola obat dari masing-masing puskesmas.
Sebagaimana diwartakan media ini kemarin, sejumlah
puskesmas di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur mengeluhkan kekosongan stok
Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) yang terjadi saat ini di hampir semua Puskesmas
di Lembata. Bahkan ada pasien yang membutuhkan infus saat dirujuk dari
Puskesmas tanpa dipasang infus terlebih dahulu.
Stok sejumlah BMHP yang kosong saat ini berupa,
Catheter no. 20, 22,24, infus set dewasa, hand scoen non steril, HCG test, Silk
3/0 dan 2/0, As urat Stik, Kolesterol stik, Gluko protein tes, Anti B, Folley
Satheter no 18, Vit C Tab, Vit B com,
kapas pembalut, kasa gulung roll kecil, macro set, handscoen steril,
Ranitidin Injeksi, Kertas EKG dan berbagai jenis alkes lainnya. Kelangkaan ini terjadi karena pengadaan tidak
selalu sesuai usul dari puskesmas.
Menanggapi undangan Kadis Kesehatan tersebut,
salah seorang sumber yang enggan menyebutkan namanya mengatakan, apa yang
dilakukan Kadis Lembata sudah terlambat. Pasalnya masalah ini sudah dikeluhkan
para petugas di puskesmas sejak lama.
“Saya melihat apa yang dilakukan Pak Kadis
Kesehatan Lembata sudah sangat terlambat. Karena masalah kelangkaan BMHP di
puskesmas ini sudah berulang tahun dan sudah berulang kali juga disampaikan kepada beliau (kadis kesehatan, drh.Mathias A.K. Beyeng Red). Tapi beliau terkesan cuek. Nah, sekarang sudah diberitakan media baru mulai minta pertemuan
dengan kepala puskesmas,” ujarnya dan menambahkan bila masalah ini tidak
diangkat media belum tentu Kadis mengambil langkah seperti ini.
Hingga berita ini diturunkan, Kadis Keshatan masih
melakukan pertemuan dengan para kepala Puskesmas dan belum diketahui hasilnya. (manskal)
0 Komentar