Tema renungan kita pada hari ini ialah: Kelahiran Yang Spesial. Seluruh Gereja Katolik merayakan pesta kelahiran Bunda Maria pada hari ini. Perayaan ini mempunyai tradisi panjang dalam memberikan penghormatan kepada Maria. Kita ingin mengenangkan kelahirannya dan mengenal garis keturunannya. Pada awal Injil Matius, ada sebuah kesimpulan bahwa Maria yang melahirkan Yesus dan Yosef sebagai Bapak angkat sah Yesus, adalah keturuan Daud.
Alasan paling pertama kita merayakan
pesta hari kelahiran Bunda Maria ialah karena ia dikaitkan dengan Yesus
Kristus. Pikiran logis yang secara umum bisa kita terima ialah kalau memang
Yesus itu Tuhan yang mulia, Anak Allah, dan Penebus manusia, maka ibu yang
melahirkan Dia juga mesti seorang pribadi yang suci dan mulia. Jika kelahiran
Putera Allah, Yesus Kristus, sangat dimeriahkan sepanjang zaman, maka kelahiran
ibunda-Nya juga mesti mendapat suatu kemeriahan dan kenangan yang sama.
Alasan lain ialah menyangkut
status Bunda Maria sebagai manusia yang penuh
rahmat. Kalau kepenuhan rahmat itu sudah ditetapkan Allah sejak pembuahan di
dalam rahim ibunya, atau terkandungnya Maria yang tanpa dosa di dalam rahim
bundanya, Anna, maka proses berikutnya seperti berada di dalam kandungan selama
9 bulan dan kemudian kelahiran juga penuh dengan rahmat. Kita merayakan
kelahiran yang mulia Bunda Maria pada hari ini adalah sebagai perayaan
kelanjutan peristiwa yang penting terjadi pada dirinya, yaitu ia dikandung
tanpa nosa dosa asal.
Kalahiran yang spesial ini mengingatkan kita pada sejumlah kelahiran
juga spesial seperti yang dikisahkan dalam kitab suci. Kita menyebutkan cukup
tiga, sebelum Bunda Maria. Isak dilahirkan dari Abraham dan Sarah yang sudah
lanjut usianya. Allah membuat keturunan itu amat spesial. Di dalam kitab
hakim-hakim bab 13, dikisahkan tentang Simson yang dilahirkan secara spesial
karena Allah sudah merencanakan untuk memberikan pertolongan kepada bangsa
Israel melalui peran yang akan diambil oleh Simson. Kemudian nabi Yesaya
menyatakan dirinya bahwa ia sudah dibentuk spesial oleh Allah sejak di dalam
kandungan ibunya (49,5). Ini semua menggambarkan bahwa suatu kelahiran spesial
harus merupakan pekerjaan Tuhan, kehendak Tuhan yang menentukan.
Bagi kita, partisipasi dan
di-adopsinya kita menjadi putra-putri Allah melalui Yesus Kristus, jelas
membuat pribadi kita spesial. Ini berarti kelahiran kita juga spesial. Tidak
mungkin satu pribadi dibuat spesial, sementara kelahirannya ke dunia luput dari
perhitungan. Kita sebenarnya dilahirkan spesial, karena Tuhan juga memberikan kita
masing-masing panggilan hidup yang spesial. (P. Peter Tukan, SDB)
0 Komentar