Unordered List

6/recent/ticker-posts

Mahasiswa STPAK Ambon Bangun Moderasi Dari Kampus

 

Ambon, 10 September  2021

Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Maluku,  H. Jamaludin Bugis, S.Ag  memberikan kuliah umum di Aula Sekolah Tinggi Pendidikan Agama Katolik (STPAK) Santo Yohanes Penginjil Ambon, Senin, (6/9/2021.

Di hadapan para dosen, tenaga kependidikan dan para mahasiswa, Kakanwil mengajak para mahasiswa menjadi agen perubahan moderasi beragama di Provinsi Maluku.

"Dalam catatan sejarah, mahasiswa menjadi agen perubahan.Mereka, tampil aktif dalam gerakan reformasi yang merubah tatanan kehidupan perjalanan  bangsa ini. Melalui momentum ini, saya mengajak para mahasiswa STPAK Santo Yohanes Penginjil Ambon, untuk menjadi pelopor moderasi beragama di tengah gempuran perubahan." harap Jamaludin.

Kepala Kanwil Provinsi Maluku 
Menurut Kakanwil,  peran mahasiswa dalam menghidupi moderasi beragama yang diangkat menjadi tema utama pada kuliah umum ini, memiliki relevansi dengan kondisi  masyarakat Indonesia terkhususnya Maluku. Negeri ini dikenal sebagai wilayah multikultural, potensi  keberagamaan ini, kerap menimbulkan persoalan pada harmonisasi kerukunan umat beragama. 

"Ini yang kita khawatirkan, untuk itu pemahaman moderasi beragama perlu digeneralisasi dan dipahami. Tema hari ini sangat penting memiliki hubungan secara faktual dengan kondisi bangsa Indonesai," 

Pemerintah melalui kementerian agama  saat ini sangat intens pada pembangunan kerukunan umat beragama di Indonesia. Program moderasi beragama dipandang penting, untuk itu dalam rencana strategi pembangunan nasional program moderasi beragama menjadi prioritas utama.

Keragaman yang ada di Indonesia adalah kekayaan bangsa. Untuk itu pemerintah akan terus  mendorong keberagaman melalui program moderasi beragama menjadi  kekuatan untuk bisa  mewujudkan persatuan dan kesatuan nasional menuju indonesia yang lebih baik", kata Kakanwil.

Mahasiswa STPAK St.Yohanes Penginjil Ambon

Kakanwil Menjelaskan Kerukunan Beragama sebagai kekuatan bangsa dimana Kondisi kehidupan yang rukun akan menimbulkan rasa saling tolong menolong, bahu membahu menyelesaikan pekerjaan dan menjauhi perselisihan dan pertikaian antara sesama. Kita hidup dalam  masyarakat yang beragama.

"Ingat Setiap agama tentu punya aturan masing-masing dalam beribadah. Namun perbedaan ini  bukanlah alasan untuk berpecah belah. Sebagai satu saudara dalam tanah air yang sama, kita harus menjaga kerukunan umat beragama agar negara ini tetap menjadi satu kesatuan yang utuh, " jelas Jamaludin.

Di hadapan para mahasiswa, Kakanwil menekankan bahwa terdapat tiga penyanggah Pembangunan Kerukunan Umat Beragama  yakni pemerintah, tokoh agama, dan budaya atau nilai-nilai kearifan lokal. Ketiga elemen ini harus bersinergi dengan baik, sama-sama saling menunjang, tidak bisa dipisahkan, pemerintah, tokoh agama, dan pelestarian budaya lokal, menjadi kunci utama membangun harmonisasi kerukunan umat beragama ditengah masyarakat.

Dalam momentum ini, Kakanwil memberikan Bantuan Masker Kepada Ketua Sekolah Tinggi Pendidikan Agama Katolik (STPAK) Santo Yohanes Penginjil Ambon, Andreas Sainyakit, SS., MA. Turut hadir dalam kuliah umum, Ketua Yayasan Pendidikan Katolik Keuskupan Amboina, Agustinus Arbol, SS, Pembimas Katolik Kanwil Kemenag Maluku, Bernardus Fanulene, Pembimas Buddha Sariyono, Pembimas Hindu Sukardi Riyanto dan seluruh civitas akademika Sekolah Tinggi Pendidikan Agama Katolik (STPAK) Santo Yohanes Penginjil Ambon. (Hilla Batlayeri)

 

 

 

Posting Komentar

0 Komentar