Unordered List

6/recent/ticker-posts

Sejumlah Puskesmas di Lembata Kehabisan Stok Alkes

 



                                            Sunber Google 


Lewoleba, Gagas Indonesia Satu, - Sejumlah puskesmas di Kab.Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengeluhkan kekosongan stok Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) yang terjadi saat ini di hampir semua Puskesmas di Lembata. Bahkan ada pasien yang membutuhkan infus saat dirujuk dari Puskesmas tanpa dipasang infus terlebih dahulu. Parahnya lagi, abocat yang saat ini ada pun sudah kadaluarsa.

Sejumlah BMHP yang kosong saat ini berupa, Catheter no. 20, 22,24, infus set dewasa, hand scoen non steril, HCG test, Silk 3/0 dan 2/0, As urat Stik, Kolesterol stik, Gluko protein tes, Anti B, Folley Satheter no 18, Vit C Tab, Vit B com,  kapas pembalut, kasa gulung roll kecil, macro set, handscoen steril, Ranitidin Injeksi, Kertas EKG dan berbagai jenis alkes lainnya.  Kelangkaan ini terjadi karena pengadaan tidak selalu sesuai usul dari puskesmas.

“Yang terjadi selama ini, pengadaan alkes dan obat-obatan tidak sesuai dengan usulan dari puskesmas. Hal ini menjadi salah satu penyebab kelangkaan stok BMHP di tingkat Puskesmas. Bahkan Alkohol yang tidak masuk dalam usulan dijatahkan 90-100 botol. Untuk apa kasih alkohol sebanyak ini kalau tidak dalam usulan,” tutur sumber yang tidak mau menyebutkan namanya.

Sejumlah Puskesmas yang mengalami kelangkaan stok BMHP  saat ini antara lain, Puskesmas Wulandoni, Puskesmas Lewoleba, Puskesmas Waipukang, Puskesmas Balauring. Sementara Puskesmas yang stok BMHP nya masih aman adalah Puskesmas Lemau, Kecamatan Ile Ape Timur. 

Informasi yang dihimpun dari sejumlah sumber yang enggan namanya  membenarkan kelangkaan BMHP sebagaimana disebutkan. Menurut mereka, kelangkaan ini sudah terjadi sejak lama. Bahkan disebut-sebut Kepala Bidang Yankes Dinas Kesehatan Lembata, Nyoman Taran Piraq ikut andil dalam proses pengadaan BMHP yang sesungguhnya merupakan kewenangan dari Bidang Sumber Daya Kesehatan (SDK).  Disebutkan, Kabid Yankes yang merupakan orang dekat mantan Bupati Lembata, M.Eliaser Yentji Sunur inilah, yang selalu mendikte Kabid SDK dalam proses pengadaan BMHP. Karena itu tidak heran bila pengadaan tidak sesuai dengan permintaan puskesmas.

Persoalan ini juga diakui sumber lain yang mengaku pernah bekerja di salah satu puskesmas beberapa Lama sebelum dipindahkan ke RSU Lewoleba. Ia mengaku kelangkaan BMHP ini sudah terjadi sejak dirinya bekerja di Puskesmas dan terus berulang sampai dengan hari ini, tanpa ada pembenahan ke dalam.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata, Drh. Mathias A.K. Beyeng yang dihubungi per telepon tidak menanggapi panggilan. Pesan WhatsApp yang dikirim untuk meminta tanggapannya mengenai persoalan ini hanya dibaca dan tidak dibalas.  Media ini kembali mengirim pesan WhatsApp untuk meminta waktunya di telpon, pun belum sempat dibaca hingga berita ini dikirim. (Manskal)

 

Posting Komentar

0 Komentar