Honihama, Gagas Indonesia Satu - - - - -Desa Honihama atau biasa disebut desa gaya baru Tuwagoetobi, berada di wilayah Kec. Witihama, Kab. Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Wilayah yang kini dipimpin Kepala Desa, Yohanes Kopong Lamatokan ini memiliki potensi alam yang layak menjadi daerah tujuan wisata yang menarik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Betapa tidak? Ada makanan khas jagung titi, berbagai tradisi ritual adat, termasuk neket tane (kegitan tenun-menenun) sampai dengan panorama keindahan pantai sepanjang wilayah desa ini.
Masa kecil penulis misalnya
daerah ini menjadi langganan para pembeli gaplek dari nelayan Buton, Sulawesi.
Mereka datang menjadikan sepanjang
pantai menjadi daerah transaksi pembelian gaplek. Pantai yang indah, nan
cantik ini menjadikan wilayah ini akhirnya sangat digandrungi oleh masyarakat
nelayan dari berbagai daerah. Sepanjang pantai mulai perkampungan Waiwuring
misalnya menyajikan keindahan yang luar biasa, pemandangan yang indah tiada
tara sehingga layak menjadi destinasi
wisata yang mengagumkan.
Sebut saja mulai dari pantai
Wa’a, pantai Wili, pantai Padak dan Kung
One dan Pantai Sada juga dan beberapa
deretan pantai yang menyajikan panorama indah. Belum lagi pantai dekat
pelabuhan pelabuhan pantai Deri, yang memang menyajikan panorama tak kalah memikat.
Untuk mencapai ke daerah
pantai ini ternyata tidak terlalu sulit. Dengan kendaraan mikrolet yang bisa
diantar dari pelabuhan Waiwerang dengan menggunakan angkutan dengan tarif Rp
25.000 per orang Anda bisa menyaksikan panorama keindahan pantai sepanjang
desa Tuwagoetobi/Honihama.
Jika Anda seorang yang suka
berpetualang boleh mencari tahu sejarah nama pantai itu, karena itu menarik
untuk disimak. Pantai Wa’a misalnya, daerah ini konon menjadi tempat
persinggahan Kelake Ado Pehan setelah ia
mengarungi luasnya lautan dari pulau Lembata kemudian menuju ke puncak Ile
Boleng menemui Kewae Sode Boleng, yang menjadi cikal bakal kehadiran beberapa
suku wungun (Marga) yang ada di
seputaran pulau Adonara.
Masih di lokasi Wa’a, tempat
ini menjadi tradisi singgahnya warga Honihama/Tuwagoetobi yang menjadi orang
yang ditunjuk upacara meminta hujan yang
dilakukan dengan tradisi yang sangat unik. Daerah ini, (lokasi pantai di Honihama)
menyimpan seribu kisah yang layak untuk Anda cari tahu.
Setelah Anda puas menikmati
keindahan pantai, bisa mencicipi jagung
titi milik warga desa ini. Menurut cerita dari sekian warga Adonara jagung titi menjadi incaran
orang luar adalah “masyarakat Honihama”. Maka ketika dulu orang menyebut,
“Ingat Honihama, ingat jagung titi”. Sayangnya
makananan atau kuliner khas daerah ini belum ditata baik sehingga
pembeliannya hanya dengan menggunakan harga yang sangat murah. Mungkinkah pihak
berwewenang melakukan usaha mendampingi mereka dalam usaha jagung titi? Kita
tunggu. *** Konrad Mangu
0 Komentar