Unordered List

6/recent/ticker-posts

Guru – Guru Flotim Harus Ikhlas Berbagi

 

Larantuka, Gagas Indonesia Satu

KETUA Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI)  Flores Timur,  Maksimus  Masan Kian, S.Pd  mengatakan banyak guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak-kanak (TK) yang belum mendapat perhatian serius  dari pemerintah untuk mengisi formasi ASN  di Flores Timur, pada hal mereka adalah garda terdepan, peletak dasar nilai-nilai pendidikan  formal pertama dan utama. Oleh karena itu semua anggota PGRI Flotim  memiliki tanggungjawab moral untuk memberikan bantuan  dalam bentuk menyampaikan informasi, penguatan  bagi mereka untuk mendapatkan hak menjadi ASN.

 

‘’PGRI Flotim adalah wadah organisasi mandiri, independen  dan memiliki kepedulian  sosial tinggi , secara spontan ketika memberikan pendampingan terhadap guru-guru honor  menghadapi pelaksanaan PPPK. Lewat berbagai kesempatan webinar  guru  - guru di Flotim harus ikhlas berbagi ilmunya  kepada rekan-rekan lainnya  belum mengetahui informasi  PPPK,’’ kata Maksimus Masan Kian dalam sambutan  menutup webinar   seputar pasca pengumuman PPPK  guru di Flores Timur, Senin ( 11 Oktober 2021).

 Dua orang tenaga pendidik berbagai pengalaman  La Ode  Yusman  (Pengajar  di SMPN 2 Larantuka)  dan Yohanista Domingga (lulus passing grade PPPK). La Ode  dalam pemaparannya mengatakan  guru yang tidak lulus seleksi tahap pertama bisa melakukan sanggahan yang ditujukan kepada pemerintah melalui aplikasi yang ada  dalam portal SSCASN.  Bagi peserta yang mengikuti seleksi pertama dan melihat hasilnya jika tidak lulus maka bisa melihat ada masa sanggahan. Ketika mengecek nama-nama yang dinyatakan lulus atau tidak lulus, peserta yang tidak lulus menggunakan haknya untuk menyanggah. Kemudian  ada waktu tertentu untuk menunggu jawaban atas sanggahan itu. “Misalnya sanggahan peserta itu didukung argumentasi valid bisa saja peserta bisa dinyatakan lulus,’’ kata La Ode.

Maksimus Masan mengatakan pasca pengumuman PPPK guru di Flotim mestinya pemerintah daerah menunjukkan kepeduliannya berperan ikut membantu para guru, misalnya menyampaikan apa yang mesti dilakukan sebagai  peserta PPPK ASN guru. “Mestinya pemerintah daerah Flores Timur, melalui Dinas PKO menyampaikan informasi yang sistematis  sebagai bentuk pendampingan kepada mereka,’’ katanya.

Kemudian untuk peserta guru yang telah lulus yang perlu dilakukan, menyiapkan berkas lamaran untuk menjadi ASN guru PPPK, membuat curriculum viate (CV) , Surat Keterangan Kelakuan Baik dari Polisi, Keterangan Sehat dari dokter (PNS) serta surat pernyataan lima point  yang harus dilengkapi dengan materai.

La Ode Yusaman mengajak  peserta PPPK Flotim  untuk selalu rajin mengunjungi website  “guru PPPK”  agar bisa mendapatkan informasi terbaru apa yang mesti dilakukan setelah mendengar pengumuman  lulus  dan tidak lulus.

 

Sementara itu Yohanista  Domingga B. Lando, S.Pd, seorang peserta yang lulus dalam penyaringan pertama  seleksi PPPK, membagikan pengalaman bahwa untuk menghadapi kegiatan ini setiap orang sudah pasti menyiapkan  diri dengan banyak membaca soal-soal. Pada saat mengerjakan, tidak perlu terburu-buru dan yakin jawaban yang sudah diberikan itu merasa yakin bahwa jawaban itu benar  dan tak lupa didukung dengan doa. ‘’Selain berdoa  setiap peserta mesti banyak mengerjakan latihan –latihan soal ‘’ katanya.

 

Maksi Masan Kian menyebut banyak “PR” yang harus dikerjakan oleh PGRI. Sejak pertama adanya rencana seleksi guru dalam PPPK ini, PGRI Flotim   boleh dikatakan paling getol   mendampingi  dan memberikan penguatan terhadap guru yang mengikuti seleksi ASN. Kenyataan dengan hasil saat ini menjadi bahan refleksi bersama  dan butuh kerja keras dan kolaborasi di masa mendatang.  **Konradus R. Mangu  

Posting Komentar

3 Komentar

  1. terima kasih atas respon. tolong dishare ya berita ini.....

    BalasHapus
  2. Trimakasih dn salut untuk dua teman kami yg lulus passing grade, kasih Tuhan sll menyertai...kami yg belum apakah pemerintah punya kebijakan bisa mengangkat mengangkat kami dgn tanpa tes, Krn usia sdh lebih dari 50 tahun. Mau ikut ujian pun kemungkinan besar TDK bisa masuk passing grade Krn memori kami sdh lemah dlm membaca dn menjawab soal2 yg hadapi...trimakasih, salam sehat dn Tuhan Yesus memberkati.

    BalasHapus