Tema renungan kita pada hari ini ialah: Terang Sudah Mengalahkan Kegelapan. Kota Avila di Spanyol bagian tengah, adalah kota-nya Santa Teresia yang pengaruh kesucian, ketangguhan imannya, dan kepemimpinannya dalam semangat Kristen mampu mengubah seluruh masyarakat di kota itu. Teresia berasal dari keluarga bangsawan paling berpengaruh di kota itu. Ia menjadi tanda keselamatan kota itu.
Sampai saat ini, Avila adalah satu-satunya kota yang
seluruh sisinya dilindungi tembok abad pertengahan yang masih utuh. Hampir
tidak terlihat reruntuhan atau puing-puing temboknya seperti di banyak kota
lain di dunia akibat perang atau tidak ada perawatan yang teratur. Avila
sungguh menjadi sebuah kota yang menggambarkan kekuatan iman Kristen yang
memiliki tujuan untuk menjadi terang bagi seluruh dunia.
Santa Teresia Avila juga menjadi pembaharu biara Karmel
yang dipandangnya telah mengalami sejumlah kemerosotan semangat aslinya. Ia
bekerja sama dengan Santo Yohanes dari Salib dalam upaya pembaharuan itu yang
memaksa mereka harus mengalami banyak sekali penolakan dan penganiayaan.
Tulisan-tulisan kebijaksanaan dan ajaran mistik Santa Teresia sungguh
menyumbang kepada Gereja suatu sisi spiritualitas yang sangat berpusat pada
kebenaran iman kepada Tuhan Yesus Kristus. Semua peran Santa Teresia bermakna tentang terang
yang mengalahkan kegelapan.
Kemenangan atas kegelapan dunia dan dosa merupakan pencapaian
utama Yesus Kristus. Tugas itu sampai detik ini menjadi tugas pokok Gereja dan
segenap anggotanya. Kita mendengar Injil pada hari-hari ini mengenai tegasnya
sikap Yesus kepada orang-orang munafik. Kemunafikan menunjuk pada orang-orang yang
berbuat dan tampil sungguh baik dan suci untuk dilihat orang, tetapi sebenarnya
aslinya mereka adalah buruk, jahat dan pengkhianat.
Orang-orang munafik suka memakai topeng untuk menutup
keburukan dan kejahatannya. Cara seperti ini merupakan kegelapan. Mereka selalu
merasa tidak aman kalau kegelapan dirinya berhadapan dengan terang maka rahasia
mereka akan terbongkar. Sebenarnya orang-orang munafik itu hidupnya terbebani dan
sengsara. Pertama-tama mereka takut dengan
dirinya sendiri kalau pada suatu saat mereka tidak mempertahankan kegelapan
itu. Di samping itu mereka takut akan orang lain dan Tuhan karena nanti
kemunafikannya akan terbuka bagi publik.
Maka solusinya ialah berhentilah menjadi munafik, karena
kegelapan dalam diri tidak bisa bertahan selamanya. Santo Paulus dalam suratnya
kepada jemaat di Roma menegaskan bahwa hanya kebenaranlah yang membebaskan dan
menyelamatkan. *** (P. Peter Tukan, SDB)
0 Komentar