Jakarta, Gagas Indonesia Satu
ANGGOTA DPR Pusat dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN),
Ahmad Yohan M.Si mengatakan sumber daya alam di Flores sangat kaya namun belum kelola optimal. Tidak hanya potensi alam
tapi juga daerah tujuan pariwisata. Mulai
dari pulau Komodo, Danau Tiga Warna Ende sampai dengan potensi Semana
Santa di Larantuka. Kalau pun ada
potensi yang sudah dioptimalkan lebih banyak melibatkan orang dari luar daerah
yang menjadi “pemain’ usaha ekonomi di sana.
Yohan memberikan contoh geliatnya pariwisata di Pulau Komodo,
sayur –sayur organik dari Bali dan Surabaya. Hotel-hotel yang dibangun itu
milik para pengusaha dari Jakarta. Artinya begitu banyak uang yang gelontorkan
pusat orang luar yang berhasil membangun usaha di kawasan wisata itu. Ini hal yang miris sementara masyarakat kita di sana tidak mengembangkan budidaya sayuran organik.
Demikian dikatakan Ahmad Yohan dalam talk show secara daring bertajuk “Koperasi
dan Masa Depan Perekonimian NTT” yang belangsung Sabtu ( 7 November 2021) diikuti puluhan masyarakat NTT diaspora di sejumlah wilayah
di Indonesia. “Saya juga mengajak kaum muda NTT dan Flores Timur untuk
memikirkan bagaimana mengembangkan potensi di sana. Jika selama ini berada di
luar Flores, kembali ke sana dan lakukan sesuatu untuk mengembangkan potensi di
sana,’’ ajak Ahmad Yohan.
‘’Di Flores Timur ada tradisi Semana Santa yang merupakan populer dikenal Vatikan Indonesia. Pernahkah para sarjana asal Flores untuk memikirkan bagaimana
mengembangkan pariwisata khsusunya membantu Semana Santa?’’ demikian
dikemukakan Ahmad Yohan.
Warga NTT itu
membutuhkan kebersamaan hilangkan sekat-sekat perbedaan. Dalam kebersamaan itu
mulai membangun usaha bersama untuk meningkatkan ekonomi kerakyatan. Ia
mendorong agar dibentuk UMKM, membuat
koperasi dengan usaha yang bisa bersinergi dengan pihak lain sehingga ekonomi
selalu berkembang.
Ia juga merasa prihatin dengan komentar yang tidak produktif
soal rencana pemda DKI Jakarta yang membeli sapi-sapi dari NTT. Kerja sama itu
sangat baik tapi komentar yang mengaitkan rencana Anies Baswedan yang maju
sebagai presiden. “Apa urusannya dengan Pilpres yang kita inginkan ya sapi
dibeli dari sana,” katanya.
Ia mengajak orang muda asal NTT untuk berpikir keras sehingga
dapat meningkatkan PAD di sana. ‘’Bagi orang muda yang telah mengenyam
pendidikan di luar Flores, kembalilah ke sana dan buka usaha sebab potensi itu
sangat terbuka, peluang masih ada yang bisa dimanfaatkan,’’ katanya.
Ia menyebut keindahan pulau-pulau di Riung, Pantai Meko dan
semua ini juga butuh sinergi antara pemerintah kabupaten setempat jangan sampai
hanya mengurus porter –porter pelabuhan saja. Pemerintah daerah harus mendukung ketika orang muda berkelompok untuk
membuka usaha untuk menghidupkan program
pariwisata.
Ebet, seorang peserta
daring mengungkapkan masyarkat NTT memiliki gensi untuk mengembangkan usaha di
bidang apapun. Hal ini terkait dengan sikap politik masing-masing yang
menimbulkan dendam, apalagi dengan
konteks berasal dari partai A, B dan C. Kalau sudah demikian usaha untuk
merajut kebersamaan membutuhkan waktu.
Menjawab pertanyaan Epent Jawang soal gerakan koperasi, Ahmad
Yohan menganjurkan perlu keterlibatan
dinas yang membawahi koperasi
sehingga membina usaha –usaha yang sedang berkembang sehingga menjadi
mitra usaha bagi siapapun yang
menggeluti usaha yang relevan. **** Konrad
R, Mangu
0 Komentar