Tangerang Selatan, Gagas Indonesia Satu.com
DALAM rangka mengemban tugas amanah “Tri Dharma Perguruan
Tinggi” khususnya mahasiswa Program
Studi Hubungan Internasional (HI) Universitas
Brawijaya - Malang, Jawa Timur mewujudkan
tugas pengabdian kepada masyarakat, Jumat (19 November
2021) dengan menyelenggarakan seminar secara online yang
diikuti 150 an siswa –siswi SMA Stella Maris, BSD, Tangerang Selatan. Seminar
online itu mengusung tema ‘Sosialisasi Kesadaran Pengarusutamaan Gender
dalam Kebijakan Pembangunan’.
Tiga mahasiswa menjadi nara sumber ; Otto Xavier, Fitri Al Istiqomah, Qalbi Azzahra dan didampingi Dosen Unibraw Malang Aswin Ariyanto Aziz, S.IP, M. DevSt.
Otto Xavier, sebagi nara sumber menjelaskan
latar belakang dilakukan kegiatan ini sebagai kewajiban setelah selesai melakukan penelitian internal
Hubungan Internasional. Penelitian yang dilakukan, lanjut mahasiswa
semester tujuh (7) ini mengenai strategi pengarusutamaan gender di Indonesia melalui kerja sama pembangunan dengan mitra bilateral.
Kegiatan yang berlangsung secara online tersebut pun
disambut cukup baik oleh para siswa. Hal ini ditandai dengan berbagai
pertanyaan secara bergantian seputar topik yang dibahas.
Lebih lanjut Otto
mengatakan , pengabdian kepada masyarakat merupakan program yang wajib
dilaksanakan oleh program studi Hubungan Internasional Universitas Brawijaya
setiap tahunnya. Namun berhubung dalam dua tahun terakhir pelaksanaannya adalah
secara online, maka panitia mencoba melaksanakan pengabdian ini di luar kota
Malang atau di luar Prov. Jawa Timur.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada
pelajar di SMA Stella Maris BSD, kota Tangerang Selatan, mengenai
pengarusutamaan gender dan pentingnya kesadaran mengenai kebijakan pembangunan
manusia yang didasarkan oleh inklusivitas gender, yang diharapkan juga
berpotensi menciptakan penerus bangsa yang sadar akan hal ini.
Dengan salah satu siswa SMA Stella Maris BSD, Christian
Nathanael memberikan respon pemahamannya bahwa Indonesia benar-benar harus
memperhatikan konsep gender equality dalam pembangunannya. Perbedaan gender
bukanlah hal yang buruk, namun jika perbedaan tersebut justru malah menimbulkan
ketidakadilan, itulah dimana perbedaan dan stratifikasi telah membawa efek yang
negatif.
Ketiga nara sumber menyampaikan harapan kepada seluruh peserta didik, sebagai penerus bangsa yang sadar akan arus utama gender dalam level lingkungan sekitar siswa –siswi bisa mengidentifikasi, memberikan solusi untuk menyelesaikan masalah diskriminasi gender yang sering terjadi di lingkungan social, lingkungan kerja dan keluarga. *** ( Otto Xavier) .
0 Komentar