Unordered List

6/recent/ticker-posts

Esty Kalumbang, Sosok OMK yang Militan

 



WAKTU kematian bagi manusia tidak ada yang mengetahuinya dengan pasti. Yang paling tahu adalah Sang Pemilik kehidupan itu sendiri. Kisah kematian selalu meninggalkan jejak kesedihan, kesendirian tapi itulah kehidupan manusia. Sebagai orang beriman sudah pasti mendoakan ia yang telah menghadap Sang Pencipta menjadi pendoa bagi yang ditinggalkan.  Esty Kalumbang (35), sosok penuh semangat itu menghadap Sang Pencipta_Nya.

 

Sejak masih muda, di bangku sekolah sudah bergiat aktif di SEKAMI, berlanjut ke SEKAR dan OMK. Waktu luang diisi dengan memberi diri dalam pelayanan di Gereja Paroki St. Maria Pembantu Abadi Weri.

 

Bersama sang kekasih hati, dia hadir di kelompok OMK paroki untuk terlibat secara penuh di dalam kegiatan. Juga memberi dorongan dan spirit bagi OMK yang lain untuk memberi diri dalam pelbagai kegiatan OMK. Sesudah menikah tetap hadir bagi adik-adik OMK paroki, memberi dorongan dan pendampingan bagi mereka.

 

Esty memberi diri sepenuhnya dalam Gereja kecil dalam Keluarga, di tengah ayah dan ibu, saudara juga suami. Dia juga memberi diri dalam pelayanan di KBG St. Maria Fatima dan Lingkungan St. Gabriel paroki St. Maria Pembantu Abadi Weri.

 

Gadis muda multi talenta ini, sungguh memberi diri. Ikut aktif di paduan suara Regina Caeli siap mengiringi koor dengan organ di misa hari minggu dan hari raya, bersama beberapa sahabat selalu siap mendekorasi gereja paroki.  Singkatnya, di semua bidang beliau hadir dan memberi diri.

 

Selain itu, apa yang dipunyai dipersembahkan juga untuk gereja. Setiap kali berdinas keluar kota, pasti selalu pulang dengan membawa ole-ole untuk Gereja Paroki. Luar biasa. Dia sosok OMK yang militan.

 

Sosok OMK yang militan itu, pada hari Jumad, 10 Desember 2021 dipanggil menghadap hadirat Tuhan dalam usia 35 tahun. Usia yang masih sangat produktif. Usia yang penuh dengan niat hati dan cita-cita.

 

Bukan soal mati di usia muda, tapi bagaimana mengisi hari-hari hidup dengan perbuatan terpuji. Waktu kronos yang terus mengalir diisi dengan pelayanan penuh kasih, penyerahan diri total agar boleh menikmati saat Kairos, waktu berahmat dari Allah.

 

Esty Kalumbang telah mempersiapkan diri semasa hidupnya guna menyambut saat berahmat, waktu kairos, di mana Allah datang mengunjungi dan menjemput rohnya kembali ke surga.

Malam sebelum hari kematian, waktu kairos itu, Esty melatih paduan suara di lingkungannya. Dia juga sudah diberikan tugas untuk mengiringi beberapa lingkungan dalam perayaan Natal dan Tahun Baru. Bersama beberapa rekan sudah menyiapkan dekorasi: memesan dekorasi untuk Natal dan Tahun Baru.

 

Kini, Esty Kalumbang kembang mawar Gereja paroki Weri tak lagi bersama dengan umat. Dia tak lagi menyanyi dengan paduan suara di gereja paroki, tapi kini dia bergabung dalam paduan suara para malaikat. Dia tak lagi memainkan organ gereja, tapi dia ikut bersama para kerubim dan serafim memainkan musik surgawi. Dia tak lagi menghias gereja dan tempat perayaan dengan kembang indah, kini dirinya menjadi hiasan indah di surga, dalam perjamuan abadi bersama Kristus di surga.

 

Hidup ini perjuangan. Dan engkau telah memenangkan perjuangan di dunia ini. Terima kasih Nona Esty untuk dedikasi dan pelayananmu bagi gereja paroki Weri. Kami kehilangan dirimu, sosok OMK yang militan. Doakan kami dari surga abadimu. Doronglah adik-adik OMK paroki, agar ada yang mewarisi semangat dan dedikasimu dalam pelayanan Gereja, demi kemuliaan Tuhan dan kebaikan bersama. ***  (R.D Pei Hurint)

Posting Komentar

0 Komentar