WAKTU kematian bagi manusia tidak ada yang
mengetahuinya dengan pasti. Yang paling tahu adalah Sang Pemilik kehidupan itu
sendiri. Kisah kematian selalu meninggalkan jejak kesedihan, kesendirian tapi
itulah kehidupan manusia. Sebagai orang beriman sudah pasti mendoakan ia yang
telah menghadap Sang Pencipta menjadi pendoa bagi yang ditinggalkan. Esty Kalumbang (35), sosok penuh semangat itu
menghadap Sang Pencipta_Nya.
Sejak masih muda, di bangku sekolah
sudah bergiat aktif di SEKAMI, berlanjut ke SEKAR dan OMK. Waktu luang diisi
dengan memberi diri dalam pelayanan di Gereja Paroki St. Maria Pembantu Abadi
Weri.
Bersama sang kekasih hati, dia hadir di
kelompok OMK paroki untuk terlibat secara penuh di dalam kegiatan. Juga memberi
dorongan dan spirit bagi OMK yang lain untuk memberi diri dalam pelbagai
kegiatan OMK. Sesudah menikah tetap hadir bagi adik-adik OMK paroki, memberi
dorongan dan pendampingan bagi mereka.
Esty memberi diri sepenuhnya dalam
Gereja kecil dalam Keluarga, di tengah ayah dan ibu, saudara juga suami. Dia
juga memberi diri dalam pelayanan di KBG St. Maria Fatima dan Lingkungan St.
Gabriel paroki St. Maria Pembantu Abadi Weri.
Gadis muda multi talenta ini, sungguh
memberi diri. Ikut aktif di paduan suara Regina Caeli siap mengiringi koor
dengan organ di misa hari minggu dan hari raya, bersama beberapa sahabat selalu
siap mendekorasi gereja paroki. Singkatnya, di semua bidang beliau hadir dan
memberi diri.
Selain itu, apa yang dipunyai
dipersembahkan juga untuk gereja. Setiap kali berdinas keluar kota, pasti
selalu pulang dengan membawa ole-ole untuk Gereja Paroki. Luar biasa. Dia sosok
OMK yang militan.
Sosok OMK yang militan itu, pada hari
Jumad, 10 Desember 2021 dipanggil menghadap hadirat Tuhan dalam usia 35 tahun.
Usia yang masih sangat produktif. Usia yang penuh dengan niat hati dan
cita-cita.
Bukan soal mati di usia muda, tapi
bagaimana mengisi hari-hari hidup dengan perbuatan terpuji. Waktu kronos yang
terus mengalir diisi dengan pelayanan penuh kasih, penyerahan diri total agar
boleh menikmati saat Kairos, waktu berahmat dari Allah.
Esty Kalumbang telah mempersiapkan diri
semasa hidupnya guna menyambut saat berahmat, waktu kairos, di mana Allah
datang mengunjungi dan menjemput rohnya kembali ke surga.
Malam sebelum hari kematian, waktu
kairos itu, Esty melatih paduan suara di lingkungannya. Dia juga sudah
diberikan tugas untuk mengiringi beberapa lingkungan dalam perayaan Natal dan
Tahun Baru. Bersama beberapa rekan sudah menyiapkan dekorasi: memesan dekorasi
untuk Natal dan Tahun Baru.
Kini, Esty Kalumbang kembang mawar
Gereja paroki Weri tak lagi bersama dengan umat. Dia tak lagi menyanyi dengan
paduan suara di gereja paroki, tapi kini dia bergabung dalam paduan suara para
malaikat. Dia tak lagi memainkan organ gereja, tapi dia ikut bersama para
kerubim dan serafim memainkan musik surgawi. Dia tak lagi menghias gereja dan
tempat perayaan dengan kembang indah, kini dirinya menjadi hiasan indah di
surga, dalam perjamuan abadi bersama Kristus di surga.
Hidup ini perjuangan. Dan engkau telah
memenangkan perjuangan di dunia ini. Terima kasih Nona Esty untuk dedikasi dan
pelayananmu bagi gereja paroki Weri. Kami kehilangan dirimu, sosok OMK yang militan.
Doakan kami dari surga abadimu. Doronglah adik-adik OMK paroki, agar ada yang
mewarisi semangat dan dedikasimu dalam pelayanan Gereja, demi kemuliaan Tuhan
dan kebaikan bersama. *** (R.D Pei
Hurint)
0 Komentar