Candipuro, Gagas Indonesia Satu. com
Membludaknya bantuan pakaian layak untuk warga terdampak erupsi Semeru membuat banyak posko pengungsi dan pos relawan kelabakan untuk mengelolanya. Jangankan untuk menyalurkan, untuk memilah dan menyimpannya saja sudah banyak menguras tenaga relawan. Apalagi cukup banyak juga dari pakaian tersebut yang sebenarnya tidak layak untuk disumbangkan sehingga harus disortir terlebih dahulu. Bahkan di beberapa tempat terlihat baju-baju tersebut dibuang begitu saja di pinggir jalan.
Tak terkecuali di Pos Bantuan Bersama GUSDRUian Peduli yang berada di desa Penanggal, kecamatan Candipuro. Antusias masyarakat untuk menyumbangkan baju kepada warga terdampak cukup tinggi, namun mereka tidak tahu harus menyalurkannya kemana sehingga mereka mencari posko yang mau menerimanya. Akibatnya tenda pos yang hanya berukuran 6x8 meter tersebut penuh sesak dengan pakaian yang mengalir entah dari mana saja.
Menghadapi menggunungnya baju-baju tersebut, GUSDURian Peduli kemudian berinisiatif membuat ‘Gerai Pakaian Layak Gratis’ di desa Penanggal, kecamatan Candipuro. Pakaian tersebut digantung dan ditata layaknya gerai pakaian. Masyarakat yang membutuhkan bisa dengan mudah memilih baju yang cocok dan disukai. Warga dipersilahkan untuk memilih sendiri dengan catatan harus merapikan kembali agar warga yang lain bisa mengakses dengan nyaman.
Gerai yang hanya terbuat dari tenda darurat tersebut sejak hari pertama dibuka langsung diserbu oleh warga yang membutuhkan pakaian. Mereka terlihat bersemangat memilih pakaian yang cocok. Dan dengan riang gembira membawa pulang sekantong pakaian yang telah dipilihnya.
A’ak Abdullah Al-Kudus, Ketua Umum GUSDURian Peduli mengatakan bahwa inisiatif ini lahir karena pihaknya ingin agar pakaian yang membludak ini tidak terbuang dan mubadzir. Sebab di satu sisi masyarakat yang menyumbangkan pakaian ini niatnya ingin membantu meringankan beban warga terdampak erupsi Semeru, Tapi di sisi yang lain para relawan juga kehabisan tenaga untuk memilah pakaian tersebut karena jumlahnya melebihi kapasitas tenaga relawan. Dampaknya, warga yang membutuhkan kesulitan untuk memilih pakaian yang mereka inginkan. “Semoga inisiatif ini menjadi solusi yang baik dan bisa diaplikasan oleh posko-posko yang lain” kata Gus A’ak.
Gus A’ak juga menghimbau kepada masyarakat yang ingin menyumbangkan pakaian, sebaiknya pakaian yang baru saja. Kalaupun bekas sebaiknya pastikan bahwa kondisinya benar-benar layak pakai, dan selayaknya dicuci terlebih dahulu, dilipat dan dikemas satu persatu dengan baik, sehingga tidak menjadi beban baru bagi para relawan yang akan menyalurkan kepada warga yang membutuhkan. ***
(A'ak Abdullah)
0 Komentar