Unordered List

6/recent/ticker-posts

Menjadi "Alat Tuhan"

 

Menjadi “alat Tuhan” untuk menyalurkan berkat pada orang lain, merupakan suatu hal yang tidak mudah, apalagi berkat yang disalurkan itu berupa uang. Karena itu komunitas yang bergerak mencari para donatur untuk menyantuni anak-anak yang kurang beruntung, perlu mendapatkan kepercayaan dari publik. Hanya dengan modal kepercayaan dari publik dan integritas dari kelompok penyandang dana maka ini menjadi sebuah pintu masuk bagi para penyalur berkat untuk berbagi bersama dengan yang lain.

Ketika baru pertama menelusuri perjalanan LOJF (Light Of Jesus Family)  yang selama ini mencari dana untuk menyantuni anak-anak ASAK (Ayo Sekolah-Ayo Kuliah) dalam wilayah Keuskupan Agung Jakarta, hal pertama yang muncul dalam benak penulis adalah, mengapa mereka bisa melakukan itu. LOJF tidak hanya sekedar kumpulan orang-orang saja tetapi memiliki rasa peduli pada mereka yang ingin meraih mimpi tetapi tidak mempunyai uang yang memadai.

Kehadiran LOJF menjadi jembatan untuk menyambungkan dengan anak-anak ASAK.  ASAK itu lahir dari sebuah keprihatinan dan rasa peduli antar sesama umat. Menelusuri jejak kelahiran ASAK yang bermula lahir  di Gereja Santo Thomas Rasul, Bojong, Cengkareng, tentu berawal dari rasa peduli terhadap sesama. Kepedulian dari orang-orang yang beruntung secara ekonomi, mampu diberikan kepada mereka yang kurang beruntung agar bisa mengejar mimpi melalui jalur pendidikan. Pergerakan ASAK yang lahir di Paroki Bojong, kini bergerak menjadi sebuah jaringan bersama antar paroki yang berada di bawah keuskupan Agung Jakarta.  

Beberapa waktu yang lalu, saya sempat mengikuti pertemuan secara daring bersama dengan anak-anak ASAK se-KAJ, terutama anak-anak ASAK yang saat ini berada pada bangku sekolah kelas XII, mendengarkan arahan dan presentasi dari tiga perguruan tinggi. Tiga perguruan tinggi ini menawarkan beasiswa penuh pada anak-anak ASAK untuk bisa melanjutkan kuliah tetapi harus memenuhi syarat. Tawaran 100 % beasiswa bagi anak-anak ASAK menjadi sebuah “kabar suka cita” karena tidak semua orang bisa beruntung untuk mendapatkan tawaran ini.


Memang, team ASAK dan LOJF menyadari bahwa hanya melalui jalur pendidikan menjadi pintu masuk untuk mengubah cara pandang seseorang. Dengan bermodalkan pendidikan yang baik, seseorang bisa bertarung dengan kehidupan ini. Mungkin dengan cara berpikir sederhana ini bisa membuahkan hal yang luar biasa. Terima kasih pada LOJF yang menjadi penyandang dana bagi perjalanan ASAK. Hanya dengan membangun rasa peduli maka sebuah persoalan hidup bisa diatasi dengan baik. Tuhan telah menyiapkan orang-orang baik menjadi “alat-Nya” untuk bersedia membangun masa depan anak-anak.***(Valery Kopong)

Posting Komentar

0 Komentar