Ketika mengajar Agama
Katolik pada siswa-siswi kelas XII yang bersekolah di sekolah negeri, ada
sesuatu yanga menarik untuk diperbincangkan terkait dengan keberadaan
agama-agama di Indonesia. Sampai saat ini, negara mengakui 6 agama resmi yang
masing-masing agama ini tentu memiliki sejarah panjang perjalanannya. Pada pertemuan
hari Jumat, 21 Januari 2022, kami berbicara tentang agama Kristen Protestan. Dalam
sejarah perjalanannya, Agama Kristen Protestan bermula ada bersama dengan Agama
Katolik. Tetapi terjadi gerakan yang dipelopori oleh Martin Luther, juga diikuti oleh Yohanes Calvin yang
melahirkan Gereja Calvinis, dan Raja
Henry VII yang melahirkan Gereja Anglikan.
sumber: www.orami.co.id
Martin Luther yang
dulunya dikenal sebagai seorang imam Katolik, menyoroti pelbagai hal yang
dipraktekan dalam Gereja Katolik dan berseberangan dengan Paus di Roma. Bila dilihat
dalam sejarah perjuangannya, sebenarnya Martin Luther tidak punya niat untuk
memisahkan diri dan membangun Gereja
baru. Tetapi karena terbawa oleh pengaruh dari banyak pihak yang menghendaki
reformasi Gereja yang sangat kuat di Eropa saat itu maka gerakan Lutheran
berhasil memisahkan diri dan membangun Gereja Lutheran. Gerakan ini juga
kemudian diikuti oleh Yohanes Calvin yang kemudian mendirikan Gereja Calvinis.
Sementara itu, sejarah
perjalanan Gereja Anglikan agak sedikit berbeda. Bermula dari Raja Henry VII
yang ingin menceraikan isterinya dan ingin menikah lagi, tetapi permintaannya
ini ditolak oleh Roma. Atas peristiwa ini maka Raja Henry VII mengumumkan diri tidak
hanya sebagai raja tetapi juga sebagai pemimpin Gereja Anglikan. Gereja Anglikan
ini berkembang di Inggris dan memiliki keunikan tersendiri karena masih
mempertahankan corak kekatolikan, seperti adanya tahbisan imam, uskup dan
diakon.
Apa yang bisa kita timbah dari pergolakan sejarah perjalanan Gereja pada masa lampau? Dengan adanya gerakan menentang beberapa hal yang dipraktekkan dalam Gereja Katolik dan juga menyoroti kemerosotan moral dalam Gereja Katolik, maka secara tidak langsung membuka mata Gereja Katolik untuk berani membenahi diri dan mempertahakan kemurnian ajaran iman Katolik.
Apa saja yang menjadi kesamaan
dan titik pembeda antara Katolik dan Protestan? Keduanya memiliki banyak kesamaan
tetapi juga memiliki perbedaan, yakni:
KATOLIK |
PROTESTAN |
Tekanan ada pada sakramen dan pada
segi sakramen (tanda kelihatan) dari karya keselamatan Allah. |
Tekanan pada sabda / pewartaan dan
pada segi misteri karya Allah. |
Kultis, yang mementingkan kurban
(Ekaristi). Hubungan dengan Gereja menentukan hubungan dengan Kristus |
Profetis, yang terpusat pada sabda
(pewartaan). Hubungan dengan Kristus menentukan hubungan dengan Gereja. |
Gereja secara hakiki bersifat
hirarkis. |
Segala pelayanan gerejawi adalah
ciptaan manusia. |
Kitab Suci dibaca dan dipahami di
bawah pimpinan hirarki. |
Setiap orang membaca dan mengartikan
Kitab Suci |
Jumlah Kitab Suci 73, termasuk
Deuterokanonika yaitu, 1,2 Makabe, Sirakh, Kebijaksanaan, Tobit, Yudith dan
Barukh |
Jumlah Kitab Suci 66, tidak
termasuk Deuterokanonika |
Ada 7 sakramen |
Ada 2 sakramen, yaitu sakramen
Baptis dan Ekaristi / Perjamuan. |
Ada devosi kepada para kudus. |
Tidak menerima devosi kepada para
kudus. |
Memang, ada perbedaan yang bisa dilihat di atas, tetapi masih banyak persamaan antara Katolik dan Protestan. Karena itu ada gerakan ekumenis yang dilaksanan selama ini untuk membangun persaudaraan antara Katolik dan Protestan.***(Valery Kopong)
0 Komentar