Unordered List

6/recent/ticker-posts

Gunadi Prabuki: Hidup itu Harus Persiapkan



Tangerang, Gagas Indonesia Satu.com

Staf Pengajar SMK Setia Bhakti, Gunadi Prabuki, S.Pd M.Ag mengajak siswa – siswi di lingkungan Perguruan Setia Bhakti (SD-SMK/SMA) untuk meningkatkan potensi diri dengan memiliki pengetahuan, ketrampilan mumpuni untuk menghadapi masa depan penuh dengan  ketidakpastian.

‘’Kalau masa depan tidak disiapkan, tidak dibarengi dengan kerja keras maka ‘selesai’ hidup. Sebaliknya ingin masa depan baik, gemilang maka belajarlah penuh semangat, binalah kecakapan, miliki pengetahuan yang luas,’’  demikian dikatakan secara daring Gunadi Prabuki dalam Perayaan Imlek dan Cap Go Meh 2573 Kongzili, tingkat Perguruan Setia Bhakti, Selasa ( 15 Februari 2022).  

Ikut hadir Ketua Bidang Pendidikan, Herlinawati, Direktur Sekolah Setia Bhakti, Mulio Kantjana, S. Kom, orangtua murid mulai KB, TK, SD, SMP, SMA dan SMK Setia Bhakti dan seluruh tenaga pendidikan di lembaga pendidikan beralamat di Jl. Kisamaun No 171 Tangerang.

Mengawali pesan Imlek dan Cap Go Meh, Gunadi  mengemukakan tentang kesuksesan hidup dan mengaitkan faktor yang mempengaruhi keberhasilan orang itu.

Dikatakan, masyarakat Tionghoa hingga kini memiliki kepercayaan bahwa kesuksesan hidup itu berkaitan erat dengan hoki (keberuntungan).’Mereka masih percaya sepandai-pandainya, semampu-mampunya seorang hoki faktor nomor satu,’’ katanya.

Anggapan kesuksesan karena faktor hoki menurutnya tidak ilmiah. Kendati faktanya bahwa pengalaman itu nyata di tengah masyarakat umum saat ini.

Mantan kepala SD, SMK Setia Bhakti ini menceritakan seorang yang hidup dari keluarga kaya – raya, keluarga yang sangat  mampu. Kesadaran itu terus menerus diyakini seterusnya bahwa ia kelak terus menjadi kaya raya. Tapi apakah benar orang itu akan mengalami pengalaman itu seterusnya?

Gunadi mengutip kalimat dari kitab Konghucu,’’Belajar tidak merasa jemu”. Artinya lewat belajar setiap orang akan mengetahui kekurangan dalam dirinya sendiri sehingga ia tetap mawas diri. Ada lagi “Mengajar tidak merasa lelah’. Kedua ungkapan ini menjadi satu kesatuan yang sangat erat.   Maka belajar mengajar it uterus berlangsung sepanjang kehidupan.

Seandainya seorang yang terlahir kaya raya dan hoki tidak berpihak kemudian menjadi bukan kaya lagi, namun ia berpengaetahuan, keterampilan baik, ia bisa menjalani hidup untuk meraih kesuskesan.

Dikatakan, jangan sekali-kali menggantungkan  hidup pada suatu yang tidak pasti. Meski kondisi masyarakat percaya bahwa hoki itu nyata, gunakan akal budimu untuk belajar, memiliki ilmu dan ketrampilan yang mumpuni untuk menghadapi masa depan.

Perayaan Imlek dan Cap Go Meh Perguruan Setia Bahkti mengusung tema “Kebajikan itu pokok keuntungan itu di ujung,’’. Selain siraman rohani juga sambutan Mulio Kantjono selaku Direktur Sekolah Setia Bhakti. Ada persembahan tari, lagu, fragmen. ***  Konrad R, Mangu

 

 




Posting Komentar

0 Komentar