Unordered List

6/recent/ticker-posts

Inilah Sosok Ketua Agupena Provinsi NTT

 


BILA bertemu dengan sosok ini biasanya materi pembicaraan seputar dunia menulis. Maklum sejak bertugas di Witihama ia selalu melaporkan berbagai kegiatan yang dimuat di media massa. Jika Anda seorang pembaca setia Surat Kabar Mingguan DIAN yang terbit di Ende, Flores, nama ini sering muncul bila ada laporan kegiatan dari Witihama dan Flores Timur umumnya. 

Menjadi guru sekaligus wartawan, mungkin ini sebutan paling pas untuk figur yang satu ini. Mencermati perjalanan karya menjadi guru, kegiatan yang selalu berhubungan tak jauh dari dunia menulis. Lama bertugas di Witihama sebagai abdi negara selanjutnya dimutasi ke Kupang hingga studi di Yogyakarta kebiasaan menulis terus dilakukannya. Kali ini diberikan mandat menjadi Ketua Asosiasi Guru Penulis Indonesia (Agupena) wilayah Nusa Tenggara Timur. Hadirnya wadah ini sekaligus membantu para guru di wilayah NTT bisa menghasilkan karya-karya ilmiah lebih khusus penulisan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang menjadi tugas guru untuk kenaikan pangkat. 

Dialah Thomas Akaraya Sogen. Ia akrab disapa Pak Tom- dilahirkan di Desa Karawatung, Solor,  22 Desember 1963, Flotim, NTT. Tom tamat di SDK Kalelu, 1976 dan SMPN Solor, 1980 lalu Suryamanda-Waiwerang, tamat, 1993 . 

Meski tidak pernah bermimpi, apalagi bercita-cita menjadi guru, namun karena ikut-ikutan ia mendaftar di Program Diploma II  Bahasa Inggris, FKIP Undana Kupang. Memang ia tidak pernah membayangkan harus mengikuti kuliah ketika masih belajar di SMA. Namun dijalani hingga selesai sampai 1985.

Anak kedua dari delapan bersudara ini buah kasih Paulus Mado Sogen- Antonia Sabu Kolin ini kemudian diangkat menjadi aparatur sipil negara (ASN) dan ditempatkan sebagai guru di SMPN Witihama-Adonara Timur. Di wilayah ini Tom, diminta membantu mengajar Bahasa Inggris di SMAK Lamaholot Witihama.

Dengan Pendidikan yang ada, suami Antonia  N . Taum dan ayah dari Ulrich Julio Mado Sogen, Mariana Aprilia Ina Abon Sogen, Christian D. Sogen ini merasa belum memadai. Ia kemudian mengajukan permohonan untuk dimutasikan ke Kupang, ibukota Prov. NTT agar bisa melanjutkan pendidikan. 

Akhir tahun 1995 permohonannya dikabulkan dan dipindahan ke SMPN 2 Sulamu, Kab. Kupang melalui program pemerataan guru mata pelajaran. Karena akses ke Kupang jauh (68 km), ia baru memperoleh kesempatan melanjutkan kuliah di almamater FKIP Undana prgoran Studi Bahasa Inggris 1999 dan lulus 2003. 

Sejak tahun 2006 ia dipindahkan ke SMPN 1 Sulamu dengan tugas tambahan sebagai kepala sekolah. Dengan beasiswa Kementrian Pendidikan Nasional, Oktober 2010 ia melanjutkan S2 program Magister Manajemen Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, Konsentrasi Manajemen Kepengawasan Pendidikan dan selesai Mei 2012. 

Selain mengajar ia aktif menulis artikel tentang Pendidikan untuk beberapa media cetak local seperti Pos Kupang, Timor Ekspres (Timex) dan Flores Pos. Hasil pemikiran dan penelitian dimuat di Jurnal Pendidikan (FKIP) Undana. 



Sala satu best practice yang dilakukannya sebagai guru dituangkan dalam makalah dengan judul “Penggunaan Facebook untuk Peningkatan Vocabulary Mastery’’. Tulisan tersebut terpilih menjadi makalah terbaik dalam  kegiatan Simposium Nasional Inovasi Pendidikan tahun 2015. 

Buku Kiat Sukses Publikasi Ilmiah Guru adalah buku keduanya dan merupakan kumpulan karya ilmiah pengembangan profesi guru yang pernah  ia lakukan mengantarnya memperoleh kenaikan jabatan fungsional guru sejak Pembina, IV/a pada April 2005, PembinaTingkat I, IV/b (pertama di kab Kupang) pada April 2009 dan Pmebina Utama Muda  , IV/c (kedua di NTT), April 2017. Sebelumnya, selama beberapa tahun aktif sebagai free lance SKM Dian di Ende. 

Membidani kelahiran Asosiasi Guru Penulis Indonesia (AGUPENA) Nusa Tenggara Timur , 2014 dan didaulat menjadi ketua wilayah untukperiode pertama (2014-2018) dilajutkan dengan ) 2018-2022) sekaligus ketua Dewan Readaksi Jurnal Ilmiah pen@guru yang dikelolah dan diterbitkan Agupena NTT. Dalam jabatan inilah termasuk menjadi salah satu instruktur provinsi untuk kurokulum 2013, ia sering diminta menjadi nara sumber kegiatan-kegiatan guru. *  (Konrad R.Mangu)




Posting Komentar

1 Komentar