Unordered List

6/recent/ticker-posts

SEDAN VI Diminta Menjadi Penabur Cinta

 


Curug, Gagas Indonesia Satu.com

PASTOR Tarcisius Puryatno Pr mengatakan kegiatan Sekolah dari Nazaret (Sedan) angkatan VI  yang diikuti 81 orang (dari 125) selama sebulan sebetulnya sama dengan masa Retret Agung atau masa Pra Paskah yang dilewati saat ini. Menurut Kepala Paroki St Yusuf  Sukabumi ini,  suatu proses refleksi tentang hidup St. Yosef memang telah selesai dan malam hari ini, seluruh peserta Sedan VI meneliti perjalanan hidup apakah selalu bersama dalam Roh Kudus atau apakah selalu dengan dengan roh lain, iblis.

‘’Proses merefleksikan Santo Yosef telah selesai maka saya mengajak selalu membuka diri, membuka hati, meneladani keutamaan hidup sosok tukang kayu yang mendampingi Yesus semasa hidup. Dan peserta Sedan VI menjadi penabur cinta keluarga,’’ demikian pastor  Tarcisius  dalam Ekaristi Kudus, secara daring Sabtu (5 Maret 2022) dalam misa syukur dan perutusan bagi 81 anggota Sedan VI.

Pengalaman refleksi selama 30 hari, kata pastor Tarcisius membuahkan kesadaran, memperoleh pengalaman baru seperti yang diungkapkan peserta Sedan VI dalam testimoni. Semuanya mengarah  untuk meneguhkan iman peserta dan makin dekat dengan Allah.

Peristiwa  Yesus dicobai di padang gurun selama 40 hari dan 40 malam  menjadi  contoh bahwa kehidupan manusia selalu berdampingan dengan Roh Kudus juga selalu dikelilingi  roh jahat,  iblis. “Melalui  refleksi selama 30 hari yang dilakukan secara pribadi peserta mengalami diskresi atau pemurnian iman,’’ kata pastor.


Lebih lanjut Pastor Tarcisius menguraikan tiga godaan yang dilancarkan iblis kepada Yesus. Pertama, ia mengatakan Yesus mengubah batu menjadi roti sehingga menjadi makanan. Ini berarti sesuatu yang diperoleh bukan suatu yang instan tapi melalui proses. Kedua, meminta Yesus untuk membuang diri-Nya karena ada malaikat yang bisa menyelamatkannya. Inilah sikap yang selalu ingin mencari popularitas  dan yang ketiga, tawaran dan kuasa  kuasa dunia menggiurkan, bahwa sesuatu yang diperoleh di dunia tidak perlu dipuji karena bersifat sementara.

Menurutnya dunia dengan beragam situasi, perang, konflik, kekerasan dalam rumah tangga, ujaran kebencian dan kondisi lainnya maka harapan bagi siswa –siswi Sedan VI menjadi pribadi yang selalu menabur cinta dalam keluarga.

Turut membagikan pengalaman, Hervina Setiawati, seorang umat paroki di Pasar Minggu. Warga disabilitas ini mengaku sungguh tertarik dan meneladani sosok tukang kayu ini karena kesderhanaan, setia, tanggungjawab menjalani sebagai pendamping Yesus.

Sedangkan Yosef Siprianus J. mengatakan ia mengalami pengalaman luar biasa dengan St Yosef, bahkan menurutnya St. Yosef itu keutamaannya melampaui santo-santo lain dalam gereja Katolik.



Turut memberikan sambutan mewakili pastor Lukas Soleman, OSC kepala paroki St Helena, Curug  dan Ketua Komunitas Pria Katolik (KPK) St Helena, Andi Janto Singgih. Kesempatan ini sekaligus membuka kesempatan kepada umat Katolik mengikuti Sedan angkatan ke-7. *** 

                                                                                                                        Konrad R. Mangu

keterangan foto (bawah) Pak Arvin, Pastor Tarcisius dan Andi Janto Singgih

Posting Komentar

1 Komentar