Unordered List

6/recent/ticker-posts

Tuhan Mengubahnya Menjadi Berkat



NAMA lengkapnya Ernestina Hingi Wara. Ia biasa dipanggil Ernes Tokan karena berasal dari marga  Lama Tokan. Ia dilahirkan di Honihama, Tuwagoetobi, 12 Februari 1996 sebagai anak ketiga  dari pasangan Gervasius  Geroda Loban – Monika Benga Boli. Usianya kini 26 tahun, menetap di Jakarta. Profesinya bidan, alumni Universitas Binawan Jakarta, tahun 2020.

Pengalaman menempuh pendidikan, apalagi sampai perguruan tinggi, barangkali menjadi suatu yang sia-sia. Ini  anggapan sebagain orang yang mengenalnya. Tapi anggapan itu sama sekali tidak menyurutkan semangatnya melanjutkan pendidikan sampai ke perguruan tinggi.

‘’Masa kecil saya prihatin, usia delapan tahun mama sudah pergi meninggalkan kami, saya masih kelas dua SD. Saya hidup dengan kakek di kampung. Karena mama merantau ke Tarakan, praktis saya hanya  bersama kakek di kampung,’’ kisah Ernes saat ditemui di Tangerang, ( 6 Maret 2022).

Prestasi akademik di bangku pendidikan memang tidak terlalu menonjol, namun ia memang  sosok yang selalu berusaha untuk belajar. Ia mengaku bisa mengubah semua anggapan yang ditujukan kepadanya.  “Ketika mau menamatkan pendidikan di SD bapak saya, ia tidak mau mengambil amplop kelulusan karena  mengaku merasa malu jika nilai yang saya peroleh tidak memuaskan. Tapi akhirnya setelah ia berpikir lebih lanjut ia sendiri  yang mengambil amplop kelulusan saya. Ternyata  waktu itu   saya meraih juara I umum,’’ kisahnya.

“Yos Kopong Solot sebagai wali kelas V SD Riangduli  langsung  bicarakan dengan bapak bahwa saya harus melanjutkan ke SMP Satap Riangduli. Buktinya semua berjalan lancar. Tiga tahun berakhir dengan keberhasilan dan langsung menuju ke  Lewoleba dan tinggal bersama paman, yang tidak lain adalah berasal dari keluarga mama dari Suku Tokan (Klubagolit).

Jadi Bidan

Di Lewoleba  angannya mengembara ia ingin menjadi seorang bidan, niat atau cita-cita luhur ini timbul. Inspirasi itu muncul mana kala melihat keluarga dari mama (Suku Tokan) banyak yang memilih dan mengabdi di jalur kesehatan. “Saya memiliki minat tinggi , mau tekun di bidang pelayanan kesehatan,’’ kisahnya.

 Setelah tamat SMA Lewoleba, 2016 Ernest memilih menyusul mamanya yang   sudah sekian lama berada di Kalimantan.  Hasratnya menjadi bidan seolah tak pernah pudar. Di  Kalimantan Ernest sempat bekerja, walaupun pekerjaan yang  dijalankan tidak lama. Perkerjaan itu menjadi pengasuh anak sekitar   delapan bulan. Pekerjaan ini betul-betul dilakukan   dengan baik.

Keinginan melanjutkan pendidikan mulai ditentang anggota keluarga namun ia tetap bersikeras untuk mewujudkannya. Anggapan mereka sebagai perempuan untuk apa sekolah tinggi-tinggi toh  pada akhirnya  bekerja di dapur. Mereka sangat khawatir, karena pengalaman  membuktikan  ada yang  kuliah belum juga selesai mereka  akhirnya  menikah saat masih di bangku kuliah. Pengalaman itu yang membuat    trauma sehingga  selain keluarga dekat ada  banyak orang yang menentang keputusan Ernes untuk melanjutkan kuliah.

Lantas bagaimana tanggapan Ernest? Ia ingin membuktikan bahwa anggapan negatif itu ingin ia buktikan ia tidak akan melakukan seperti yang dipikirkan. Bulan Juli 2017 tiba di Jakarta dan menetap di rumah Emanuel Kopong Bahy (seorang pensiunan guru Strada, dari desa Riangduli). Setelah mendaftar tepatnya bulan  Agustus 2017 ia menjalani kuliah. Untuk kelancaran studinya di Universitas Binawan, Jakarta, Ernest memilih kost di tempat yang berdekatan dengan kampus, Kalibata yang letaknya tak jauh dari kampus.

Selama kuliah bayang-bayang negatif menghampiri pikirannya namun ia berusaha untuk mengatasinya. Ia mau belajar tekun dan mewujudkan impiannya. Ia menyadari semua yang terjadi dalam hidupnya,tidak mungkin selalu berjalan sempurna melainkan berbagai tantangan yang dihadapi.

Selama menjalani kuliah di Universitas Binawan  ia bergabung dalam Sion  Raya. Kelompok ini adalah himpunan  para mahasiswa- mahasiswi  dari beberapa kampus khususnya  beragama Katolik dan Kristen. Ini merupakan suatu hal yang menggembirakan lewat wadah rohani ini, ia merasa bahwa hidup  rohaninya   semakin dipulihkan. Berbagai kegiatan yang diikuti selama  bergabung dalam Sion Raya.

Suatu ketika ia mengikuti kegiatan ini lalu ada saat seperti “pelepasan’ jadi suatu masa di  mana ia merasa bahwa Tuhan sungguh-sungguh menjamah seluruh perjalanan hidupnya. Ia sempat mengungkapkan hubungan baik dengan  bapaknya kurang  baik. Ada pengalaman tertentu yang membuat   hubungan tak berlangsung dengan  damai. Namun saat mengikuti Siona Raya, ia langsung berdamai dengan Bapaknya.

‘’Saya  mengikuti kegiatan rohani ini, saya menelpon  bapak di kampung, saya minta maaf kepadanya. Inilah bentuk rekonsiliasi yang saya lakukan,’’ kisah Ernest  tanpa membendung air matanya. Mulailah saya mohon ampun kepada  bapak, dan berangsur saya merasa lega setelah melewati proses itu,’’ urainya sambil berlinang air matanya.

Pengalaman hidup yang berlinang air mata ternyata Tuhan mengubahnya menjadi  berkat. Inilah pengalaman terindah yang saya lewati. Ia mengatakan ia meletakan perjalanan hidup sepenuhnya dalam penyertaan Tuhan. Tuhan menjadi sandaran hidup Ernest. Dikatakan , sesuatu yang dia niatkan pasti akan terlaksana, demikian pula  cita-citanya, meski banyak  sekali hambatan  yang dihadapi ia selalu mengandalkan Tuhan.

Sikap yang selalu ikhlas  menerima pengalaman pahit atau manis justru mengantarnya ke gerbang keberhasilan. Tepatnya 25 November 2020, Ernest membuktikan niatnya menjadi bidan. Ia dikukuhkan menjadi tenaga profesional muda, bidan   untuk ibu dan anak. Ia didampingi kedua orantuanya tercinta.

‘’Saya akan bekerja dulu di sini satu – atau dua tahun sambil mencari pengalaman kerja. Sejak  saya dikukuhkan menjadi tenaga bidan, saya selalu mendapat pekerjaan diperoleh dari  WhaatApp  (WA) group yang  selalu memberikan informasi  sehingga kalau ada job kami saling menginformasikan,’’ katanya.

Setelah Ernest  berhasil  menyelesaikan kuliah,  ia mengaku selalu mendapat pekerjaan mendampingi  , merawat, ibu, anak  dan menjaga para lanjut usia sesuai dengan bidang pelayanan yang digeluti. Tidak hanya memberikan kesehatan tapi juga dalam bidang pendampingan psikologis. Semua yang dilakukan hanya karena kekuatan dan bimbingan Tuhan.

Ketika menyinggung  asmara, Ernest tidak memberikan kriteria yang paling utama tentu seiman, menghargai  orangtua, bertanggungjawab. Menurutnya, cinta itu bukan hal yang sempit yang artikan  kebanyakan orang saat ini. Cinta itu perpaduan antara dua perasaan, emosi, yang bisa menciptakan kedamaian dalam hidup berumah tangga. Ketika, modal cinta tanpa saling pengertian sulit untuk menjangkau kebehagiaan yang diimpikan.

Itulah pandangan generasi muda, bidan kelahiran Honihama, Tuwagoetobi. Ia membagikan kisah hidupnya tentang pengampunan . Kendati pengalaman masa  silam membuat hatinya “mungkin” sangat terluka ia mampu memaafkan dengan baik. Lebih dari itu pesan penting dari pengalaman hidup gadis Honihama ini layak menjadi contoh bagi generasi sekampunya. Ia telah melewati  pengalaman  dengan beragam warna, mengangkat harkat dan martabat kedua orangtua, terlebih Lewotana Honihama. ***    (Pewawancara, Konradus R. Mangu , Jurnalis). -

 

 

 

 

 

Posting Komentar

4 Komentar

  1. KING CASINO, LLC GIVES A $100 FREE BET
    KING CASINO, LLC GIVES A $100 jancasino.com FREE BET to try. https://tricktactoe.com/ Visit us today and receive a $100 FREE BET! Sign up herzamanindir.com/ at our new site! bsjeon

    BalasHapus