Kuta Bumi, Gagas Indonesia Satu.com- - -
PERAYAAN Paskah adalah pesta Kebangkitan Yesus, bukanlah
semata-mata suatu peryaan rutin dilaksanakan setiap tahun, melainkan perayaan iman yang dilakukan meriah
dan penuh makna. Seperti yang dinubuatkan Nubuat Yehesekil, “Kamu akan
kuberi hati baru di dalam hatimu,’’. Sehubungan dengan pembaharuan janji baptis
seluruh umat akan mengulang janjinya itu, maka perlu diwujudkan dalam kehidupan
setiap hari.
‘’Permenungan selama 40 hari masa Pra Paskah umat melakukan
latihan-latihan rohan, menjalankan puasa dan pantang maka dari proses itu
membuahkan hasil nyata dalam kehidupan rohani umat,’’ demikian dikatakan R.D Cosmas Wahyu Christian Wijaya, Kepala Pastor
Paroki Kuta Bumi, Tangerang dalam kotbah Ekarisi Kudus, misa malam Paskah,
Sabtu ( 16 April 2022).
Rm Wahyu menjadi
konselebran utama di paroki Kuta bumi, Tangerang didampingi pastor R.D Yosep Purboyo Diaz juga Frater Galih.
Ekaristi diawali dengan upacara cahaya di depan gereja setempat 1.500 umat yang telah mendaftar menggunakan bela rasa dan
KTP masing-masing.
Rm. Wahyu menceritakan sebelum menjadi pastor, selama
menjadi frater pernah bertugas di Rumah
Retret CIVITA. Suatu ketika ia mendampingi
anak-anak SD. Ia bertemu dengan anak yang memiliki yang dilayani dengan sangat sempurna oleh kedua orangtua,
sementara pengalaman anak-anak lain mereka harus melewati pengalaman membantu
orangtua dengan berbagai usaha dan cara.
“Ada anak yang sangat mudah dipenuhi kebutuhan oleh orangtua namun ada juga
anak yang harus melewati pengalaman membantu orangtua, bahkan harus membantu
ikut menjual di pasar,’’ kata imam ini.
Pengalaman seorang anak, yang menyampaikan sharing kehidupan di rumah, lanjut Rm Wahyu, sangat gampang
dipenuh oleh orangtua sedangkan anak-anak lainnya mengaku setelah pulang
sekolah ia harus ke pasar membantu kedua orangtuanya berjualan sehingga bisa memenuhi kebutuhan
hidup mereka.
Pesan penting dalam kisah ini, kadang kala umat ketika
berdoa maka isi doanya itu hanya meminta
dan terus meminta. Banyak orang lupa untuk mengucapkan rasa syukur apa yang telah dialami, telah diterima. “Maka
dalam setiap kali doa perlunya rumusan kalimat menyatakan syukur,’’ tambah Rm .
Wahyu.
Rm. Wahyu mengajak seluruh umat merenungkan hal-hal yang telah dilakukan selama masa Pra
Paskah. Pada saat memasuki Paskah maka perlu memunculkan pribadi-pribadi yang
memiliki semangat baru dalam hidup menggereja.”Besok kita merayakan Paskah,
harapannya menjadi pribadi-pribadi yang penuh semangat menggereja dan melayani,’’
katanya.
Dikatakan, bagi semua yang masih berziarah di dunia ini terus
menunjukkan semangat hidup, khususnya doa-doa, dalam wujud hidup rohani tekun
dalam tugas perutusan dilaksanakan
dendgan jujur dan bertanggungjawab.
‘’Sebagai umat beriman mempunyai panggilan sebagai
saksi-Kristus. Kalau kita sudah menyadari kasih Allah nyata dalam hidup kita
maka, kita perlu bersaksi,’’ kata Romo Wahyu.
Di hadapan seluruh umat, Rm. Wahyu menjelaskan baru setahun
melaksanakan tugas di paroki Kuta Bumi bersama pastor rekan, Yosep Purboyo Diaz.
Ia berharap posisinya mengganti RD.
Yustinus Sulistiadi yang pindah ke paroki lain,
meningkatkan semangat umat dalam hidup menggereja.
Kepada seluruh umat, ia meminta agar umat mewujudkan janji-janji
baptis yang diungkapkan kembali malam Paskah. Bahkan Rm Wahyu meminta
umat untuk menunjuk tangannya akan aktif menggereja setelah merayakan Paskah ini. Terlihat
sebagian besar umat menunjukkan tangannya lalu mengatakan kesanggupannya.
Misa malam Paskah itu terlihat meriah. Antusias umat
mengikuti kegiatan ini sangat terlihat, buktinya aplikasi belarasa yang diminta umat antusias
mengisinya, bahkan dengan menggunakan
KTP. Akankah umat merealisasikan janji baptis dengan ikut hdir di gereja, aktif
dalam pelayanan seperti diungkapkan
dengan terang lilin Paskah? Kita tunggu!
*** Konradus R Mangu
Keterangan foto: Frater Galih, Rm Wahyu dan Rm Purboyo
0 Komentar