Unordered List

6/recent/ticker-posts

Sabam Sirait dan Politik Kebaikan Bersama

 


Jakarta, Gagas Indonesia Satu. Com

POLITIK itu berkaitan erat dengan kemampuan untuk meraih kekuasaan, tapi lebih dari itu politik itu sesungguhnya pertarungan ide, pertarungan dominasi. Maka politik itu membutuhkan keterampilan di mana kemampuan untuk melakukan negosiasi, melihat segala perbedaan  adalah rahmat juga merangkul  meskipun berbeda pandangan. Maka, sosok Sabam Sirait menjadi figur yang layak menjadi teladan yang berlandaskan pada politik kebaikan bersama (bonnum commune).

‘’Jika anak muda terjun ke dunia politik siap untuk masuk “neraka’ yang berarti siap untuk menerima kenyataan bila yang dihadapi adalah suatu kepahitan atau kegagalan.  Politik itu bukan suatu yang gratis, tapi butuh perjuangan, taat etika dan selalu mentikberatkan pada hati nurani   untuk mencapai kesejahteraan bersama,’’ demikian dikatakan Pastor Benny Susetiyo Pr  secara daring dalam acara diskusi publik yang diselenggarakan Persatuan Wartawan Nasrani (Pewarna) di lantai 9 gedung Lembaga Biblika Indonesia (LBI), Jakarta, Jakarta, Kamis (28 April 2022).

PEWARNA melakukan diskusi publik mengusung tema  Sabam Sirait : Politisi Negarawan di Mata Tokoh Lintas Agama. Selain Benny Susetiyo ( Katolik), Banthe Dhammasubho Mahathera (tokoh Budha), Ishaq Zukaedi (Islam, ketua bidang infocom, PBNU), Mayjen TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya  (Ketua Umum Pengurus Pusat PHDI), Pdt. Jacklevyn F. Manuputy  (Seketaris Umum PGI) dan dimoderatori  oleh  Yusuf Mudjiono.

Ishaq di hadapan 50 an peserta diskusi publik di lantai 9 mengatakan, sangat mengagumi sosok Sabam Sirait karena keterlibatannya di dunia politik,  ia memberi perhatian terhadap seluruh masyarakat.  

Yang perlu diingat sosok Sabam Sirait bukan hanya di tingkat nasional tapi juga internasional. “Dia ikut memperjuangkan Palestina dengan suara lantang di forum PBB khususnya rakyat Bosnia dan kita tahu bahwa mayoritas Bosnia adalah umat Muslim. Maka di sini saya melihat tidak hanya nasional tapi internasional Sabam Sirait bersuara lantang,’’ kata Ishaq.

Banthe Dhammasubho Mahathera, tokoh Budist ini menjelaskan ada tiga hal yang berkaitan dengan kehidupan manusia yakni, politisi , negara  dan agama. Ketiga hal ini  melekat
erat dalam kehidupan manusia.  Namun soal hidup juga selalu berkaitan dengan pilihan yang menyangkut tiga hal, idealis, dinamis dan pluralis. “Untuk Sabam Sirait tentu menjadi sosok yang tepat disematkan bagi dia yang telah bekerja untuk kebaikan bersama itu,’’ kata Dhammasubho.

Pendeta Jacklevyn F. Manuputty, Sekertaris umum PGI mengatakan, sosok Sabam Sirait adalah politisi yang ikut meletakan dasar, memberi warna demokrasi di negara Indonesia. Ia dikenal sangat ideologis, kiprahnya melamapaui batas negara bahkan lintas agama. ‘’Ia adalah sosok sederhana, menjunjung tinggi etika politik untuk kebaikan bersama,’’ kata Manuputty.

Mayjen TNI (purn) Wisnu Bawa Tenaya menyebutkan nilai-nilai yang diusung Sabam Sirait yaitu nasionalis, menjunjung tinggi etika politik, membela kebenaran dan kejujuran dan menjadi teladan bagi generasi dalam meniti politik negeri ini.

Sebelumnya diskusi sempat dilakukan di Universitas Kristen Indonesia (UKI) Jakarta mengusulkan nama Sabam Sirait menjadi Pahlawan Nasional, menurut Wisnu ikut mendukung jika hal ini sesuai dengan panitia mengusulkan sesuai dengan mekanisme  pemilihan nama ini menjadi Pahlawan Nasional, dengan harapan hal ini menjadi inspirasi bagi generasi muda yang ingin berkiprah dalam dunia politik. ***  Konrad R. Mangu

ket. foto atas (Ishaq, Banthe Dammasubho, Mayjen TNI (Purn) Wisnu dan Yusuf M ( foto krm)

Posting Komentar

0 Komentar