Unordered List

6/recent/ticker-posts

"Tuhan Memerlukan"

 

Ketika selesai mempersiapkan pelaksanaan Paskah tahun 2022, ada hal menarik yang perlu ditulis sebagai kenangan pada kepanitaan Paskah tahun ini. Menjadi panitia pada perayaan Paskah bukanlah sesuatu yang mudah karena butuh persiapan yang lama. Banyak hal yang perlu dipersiapkan, mulai dari pencarian dana, kegiatan-kegiatan perlombaan dan juga mempersiapkan tata liturgi pada minggu palma dan tri hari suci. Panitia paskah tahun ini mempersiapkan beberapa kegiatan seminar dan lomba sebagai cara untuk menarik minat umat untuk terlibat pada masa prapaskah. Seminar dan talk show yang disiapkan oleh panitia dengan menghadirkan para narasumber yang handal, menggugah kesadaran umat untuk bisa berdiskusi seputar persoalan iman. Banyak tanggapan dan beragam komentar-komentar segar yang coba dibangun pada pelaksaan seminar dan talk show itu.

Reaksi para peserta seminar dan talk show yang melontarkan pertanyaan-pertanyaan kritis, memberikan ruang pemahaman bahwa iman itu tumbuh dari kesadaran kritis dan perlu didukung pula oleh pengolahan batin setiap umat. Memang, banyak yang berkomentar bahwa bahasa yang digunakan pada seminar terlalu berat dan sulit dimengerti tetapi itu bukan menjadi alasan bagi umat untuk tidak mengikuti seminar. Beberapa orang yang terlibat dalam seminar itu merasakan bahwa penggunaan bahasa dalam seminar yang terkesan berat, memberikan bobot tersendiri pada kualitas seminar itu. Dari pengalaman umat dan komentar mereka terhadap persoalan penggunaan bahasa dalam seminar, sebenarnya menegaskan perbedaan tajam antara “bahasa ngerumpi” dengan penggunaan bahasa pada seminar itu.

Selain menyiapkan seminar dan talk show, panitia juga mempersiapkan seluruh rangkaian upacara liturgi. Ada gladi bersih yang disiapkan oleh Pak Sugeng dan tim liturgi panitia. Tujuan diadakan gladi bersih adalah mempersiapkan diri secara baik agar pelaksanaan perayaan Ekaristi berjalan  secara baik pula. Dari pantauan panitia selama minggu palma, tri hari suci dan minggu Paskah, semuanya berjalan sesuai yang diharapkan. Pada minggu palma, satu pesan penting yang terus diingat adalah khotbah romo, baik Romo Wahyu maupun Romo Diaz. Menurut Romo Wahyu bahwa keterlibatan dalam hidup menggereja menjadi penting. “Tuhan memerlukan kita untuk terlibat di gereja.” Sementara itu, Romo Diaz menyoroti kendaraan yang ditunggangi Yesus saat memasuki kota Yerusalem. Yesus memilih keledai sebagai kendaraan orang kecil untuk memasuki kota Yerusalem. Yesus tidak memilih kuda sebagai kendaraan. “Kuda melambangkan keperkasaan dan kesatriaan.”


Dari persiapan dan pelaksanaan Paskah tahun ini, saya melihat sebagai sebuah proses. Pada persiapan menjelang Paskah, prosesnya sangat berat. Hal ini mengingatkan kita akan pengalaman penderitaan yang dialami oleh Yesus saat memulai menderita sengsara. Yesus tidak lari dari penderitaan itu tetapi tetap bertahan, untuk menunjukkan kesetiaan-Nya pada Bapa dan kecintaan-Nya pada manusia. Sebagai panitia Paskah, apa pun berat dalam mempersiapkan perayaan Paskah, ada harapan baru yang terbersit dalam pengalaman kebangkitan Kristus pada minggu Paskah. Proses yang dilalui ini menjadikan seseorang untuk mengalami pematangan diri agar boleh bersorak gembira pada minggu kebangkitan-Nya.*** (Valery Kopong)   

 

Posting Komentar

0 Komentar