Mengikuti
pemberitaan politik akhir-akhir ini, terutama dialami oleh PDIP, mengindikasikan bahwa figur Ganjar belum
dilirik secara penuh. Partai yang dipimpin oleh Megawati Soekarno Putri ini
belum melabuhkan pilihan figur yang akan diusung pada pilpres di tahun 2024
nanti. Memang masih panjang proses yang harus ditempuh tetapi menjadi penting
adalah bagaimana menjaring figur-figur pemimpin yang akan bertarung pada
pilpres nanti.
Harus diakui bahwa jika berbicara tentang figur dan calon pemimpin masa depan Indonesia, PDIP punya segudang stok. Beberapa kader PDIP yang terbilang sedang naik daun adalah Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah, Puan Maharani, ketua DPR RI. Antara Puan dan Ganjar, dua politikus dari PDIP ini menjadi bahan pembicaraan di media sosial. Banyak analisah dan spekulasi politik mengarah pada dua figur ini, siapa memiliki elektabilitas yang lebih tinggi.
Berdasarkan survei dan ketertenaran di media sosial, Ganjar menempati posisi teratas. Dengan mengantongi elektabilitas itu, Ganjar tidak secara otomatis dipinang oleh partainya sendiri. Melihat arah dan pergerakan sikap PDIP saat ini, partai besutan Megawati Soekarno Putri lebih cenderung menghadirkan Puan Maharani sebagai ikon politisi PDIP. Ada dua kegiatan penting di Jawa Tengah, Ganjar sebagai Gubernur Jawa Tengah tidak diundang untuk menghadiri kegiatan itu. Masyarakat sudah berspekulasi bahwa Ganjar sulit mendapat restu untuk maju menjadi seorang calon presiden di tahun 2024.
Menurut pengamat politik seperti dikutip pada republika.co.id (Senin, 9 Mei 2022) memperlihatkan menguatnya situasi kerenggangan politik antara Ganjar dan PDIP. “Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga mengatakan ketidakhadiran Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam acara halal bihalal di FPD PDIP Jawa Tengah (Jateng) menguatkan spekulasi hubungannya dengan PDIP sudah sangat rendah. Sehingga terlihat Ganjar memang sudah disisihkan dari PDIP.”
Foto: Istimewa
Nasib politik
Ganjar Pranowo masih menggelinding, sambil menunggu ketetapan politik dari sang
tuan PDIP. Sambil menunggu “bola liar” politik PDIP, masyarakat juga terus
mengingatkan bahwa bila Ganjar tidak digadang oleh PDIP dalam perhelatan akbar
di tahun 2024, maka partai berlambang Banteng bermoncong putih itu akan
kehilangan aura politik, dan bahkan diprediksi akan mengalami keredupan.
Mudah-mudahan Megawati bersikap tepat dalam memilih calon presiden nanti.*** (Valery
Kopong)
0 Komentar