Unordered List

6/recent/ticker-posts

"Per Mariam"

Pada penghujung April, tepatnya 30 April 2022, Paroki Kutabumi – Gereja Santo Gregorius Agung mengadakan pembukaan bulan Maria. Sebelum dilaksanakan perayaan Ekaristi, diadakan pemberkatan patung Bunda Maria dan perarakan, dimulai dari taman doa menuju gereja Gregorius. Para petugas liturgi dan Romo Diaz sebagai selebran utama, bersiap untuk mendasarkan doa rosario, terutama peristiwa gembira. Ada yang unik dari doa rosario yang dilantunkan pada pembukaan bulan Maria ini. Doa rosario yang didaraskan dengan beragam bahasa, yakni Bahasa Indonesia, bahasa Jawa, bahasa Batak, bahasa Nias dan bahasa Mandarin.  Sambil mendaraskan doa rosario, para petugas yang menggotong patung Bunda Maria berarak menuju gereja.


 

Setelah perarakan menuju altar dan selesainya peristiwa gembira ke lima, dilanjutkan dengan perayaan Ekaristi. Dalam khotbahnya, Romo Yosef Purboyo Diaz melontarkan satu pertanyaan penting pada lima ratusan umat yang hadir pada pembukaan bulan rosario itu. “Apakah orang Katolik menyembah Bunda Maria?” Pertanyaan ini dilontarkan oleh Romo Diaz karena berdasarkan pengalaman, saudara-saudara kita yang beragama Kristen Protestan sering  melontarkan pertanyaan ini pada orang-orang Katolik. Menurut Romo Diaz, jawabannya adalah kita berdoa bersama Bunda Maria. Lebih jauh, Romo Diaz menekankan bahwa kita berdoa bersama Bunda Maria pada Allah Tri Tunggal.  Landasan biblisnya jelas, yakni pada peristiwa pesta perkawinan di Kana – Galilea di mana Bunda Maria berperan penting dalam menyampaikan kesulitan yang dialami oleh tuan pesta pada Yesus. Melalui Bunda Maria, kita sampai pada Yesus. “Per Mariam ad Jesum.” (Valery Kopong)

 

 

 

 

Posting Komentar

0 Komentar