JAKARTA, Gagas Indonesia Satu.com
Advokat dan pengacara nasional asal Lembata Petrus
Bala Pattyona, SH, MH mengemukakan, pihak penyidik Kepolisian Restor (Polres)
Lembata, Nusa Tenggara Timur segera mengungkap bukti permulaan kematian Bendahara
Bupati Lembata, Albertus Ali Buran (45). Buran ditemukan tewas tergantung di pohon asam di sekitar Lusikawak,
Desa Nubamado, Kecamatan Nubatukan, Selasa (10/5) sekitar pukul
09.00 WITA.
“Pihak penyidik
Polres Lembata perlu segera mengungkap bukti permulaan atau petunjuk sekecil
apapun adanya indikasi tindak pidana untuk memastikan apakah Albertus Buran benar-benar
bunuh diri atau dibunuh baru digantung. Bukti
permulaan itu misalnya didahului dengan pertanyaan bagaimana mungkin seseorang bunuh
diri tetapi di kakinya masih mengenakan satu sandal
dan sandal yang lain jauh dari gantungan,” ujar Pattyona dari Lembata Diaspora Sedunia yang tergabung dalam Grup
WhatsApp Ata Lembata melalui keterangan tertulis yang diterima di
Jakarta, Selasa (23/5)
Selain itu, ujar Pattyona,
bukti permulaan lainnya adalah tanda-tanda seseorang yang mati gantung diri
harus diungkap oleh dokter yang
melakukan pemeriksaan luar. Bila bukti permulaan itu tidak
diungkap dikhwatirkan kasus kematian bendahara bupati
itu akan tetap gelap karena bukti
permulaan atau petunjuk kecil tidak ditindaklanjuti penyidik.
“Secara kasat
mata sebenarnya dokter sudah dapat menerangkan segala hal
tentang kondisi Almarhum Albert yang mati tergantung
yang dituangkan dalam surat visum et repertum.
Dalam surat itu akan diungkap sebab-sebab kematian
seseorang. Apabila dokter yang melakukan pemeriksaan tidak
mengungkapkan sebab-sebab kematian maka publik patut mempertanyakan. Atau apabila
keterangan dokter yang melakukan pemeriksaan, autopsi
sudah disampaikan ke penyidik tetapi
ditutup-tutupi maka keluarga atau publik perlu
mempertanyakan transpansi pengungkapan kasus itu,” tegas Pattyona,
praktisi hukum asal kampung Kluang, Desa Belabaja (Boto), Nagawutun.
Menurut Pattyona, pintu masuk mengungkap
sebab kematian harus dibeberkan dokter dengan ciri khas seseorang mati
gantung diri. Ciri khas secara medis seseorang mati gantung diri adalah apakah
di celana orang yang gantung diri ada ditemukan kotoran berupa tinja dan air
seni. Apabila saat diturunkan dari gantungan tali tidak ditemukan di celananya
dalam keadaan basah atau ada tinja, sebenarnya
sudah dapat dipastikan bahwa Almarhum meninggal
bukan gantung diri.
“Ciri khas
seseorang mati gantung diri dalam dunia forensik dan kesersean sebenarnya bukan
hal sulit. Kesulitan muncul manakala tidak ada niat mengungkapkan atau
menyembunyikan sebab-sebab kematian dengan alasan tertentu. Alasan tertentu itu akan tetap menjadi
pertanyaan dan ini akan menjadi kebiasaan bagi aparat di
Lembata yang tidak pernah tuntas mengungkapkan kasus-kasus kematian. Bila kasus
Albert tak diungkap maka akan menambah panjang daftar kasus
kematian yang tetap jadi misteri,” kata Pattyona tegas.
Sedangkan admin grup Ata
Lembata Justin L Wejak mengemukakan, berdasarkan pemberitaan sejumlah media dan
foto beredar pihaknya tak yakin Almarhum Albert korban bunuh diri. Satu
fakta tak terpungkiri ialah bahwa korban ditemukan mati tergantung. Karena
itu tentu tak boleh buru-buru membuat kesimpulan Almarhum adalah
korban bunuh diri.
“Tentu saya dan semua
pihak mengharapkan
kerja ekstra keras dan cerdas penyidik Polres Lembata melakukan
investigasi tuntas kasus kematian janggal ini. Polisi
tentu tahu seperti apa tanda-tanda seseorang tewas karena
gantung diri,” kata Justin, pria asal Lewokukung dan akademisi Universitas
Melbourne, Victoria, Australia.
Menurut Justin, aparat
Polres
Lembata tentu bekerja profesional. Karena hanya dengan
jalan itu misteri kematian korban dapat diungkap. Banyak mata sedang
mengarahkan pandangan ke Lembata saat ini terkait kasus kematian tak wajar
saudara Albert Buran. Ia mati (bunuh diri atau terbunuh) saat aktif dalam tugas
sebagai bendahara bupati.
Justin menambahkan, satu hal
menarik yaitu bahwa hingga saat ini nihil ucapan belasungkawa dari Pemerintah Kabupaten Lembata. Apalagi pernyataan sikap pemerintah
yang tegas mendesak Polres Lembata menyelidiki kasus kematian tak wajar. Sayang
hal itu samasekali tak terdengar.
“Saya amati di
Australia, pihak paling pertama yang selalu mencurigai insiden berdarah seperti
kematian saudara Albert justru adalah polisi. Polisi pencinta kebenaran tidak
akan pulas tidurnya sebelum sebuah misteri terungkap. Ia pun tak pernah gegabah
membuat kesimpulan apapun. Kepingan cerita dan informasi sekecil apa pun dari
pihak mana pun pasti segera dicross-check dan ditelusuri,” kata Justin.
Admin grup lainnya,
Ansel Deri mengatakan pihaknya masih berharap dan percaya bahwa Polres Lembata tak akan membiarkan kasus
kematian tak wajar diwajarkan atau dibiarkan menjadi teka- teki silang' alam
masyarakat sepanjang masa.
“Masyarakat
Lembata adalah masyarakat beradat dan beragama. Mereka percaya bahwa darah
korban tak bersalah tetap menggenangi tanah Lembata hingga 'pembalasan'. Semua pihak perlu membantu keluarga korban dan aparat mengungkap kasus kematian bendahara bupati itu,” kata Ansel, jurnalis
asal kampung Kluang (Boto).** Konrad R. Mangu
Ket foto: Bendahara Bupati Lembata Alm Albertus Ali Buran. Foto: Istimewa
0 Komentar