Unordered List

6/recent/ticker-posts

Roti Hidup Seperti Donad

 


Tema renungan kita hari ini (Kamis, 5 Mei 2022) ialah: Roti Hidup Seperti Donad. Ajaran tentang Yesus sebagai Roti Hidup diungkapkan secara istimewa dalam Injil Yohanes. Pembahasannya dalam porsi yang banyak dan juga bernilai teologis yang mendalam. Intinya, Yesus Kristus sebagai penjamin keselamatan dan kebaikan hidup kita baik pada saat masih di dunia maupun dalam hidup di akhirat nanti.

 

Ada seorang gadis remaja berwajah manis di kampung yang berjualan donad dari gang ke gang. Suaranya kedengaran sangat familiar ketika menyebut: “Donaaad, rasanya maniiiiss dan enaaak”, karena ia lakukan itu tiap hari. Ia menjual donad tiap hari sebagai satu-satunya usaha ibunya yang sudah janda supaya, bersama dengan dua adiknya, mereka bisa menyambung hidup.

 

Biasanya jualan itu laris, tidak hanya karena orang-orang suka akan donad, tetapi juga mereka simpati dengan gadis itu yang lazim dipanggil “Nona” meskipun itu bukan nama aslinya. Donad yang dijual gadis berwajah manis itu sejatinya untuk menghidupkan keluarganya.

 

Di dalam “roti hidup” Yesus Kristus, kemanisan dan enaknya amat luar biasa. Donad itu akan hilang dan habis suatu ketika karena sebagai barang di bumi ini. Tetapi roti hidup dari Yesus Kristus tak akan habis dan kemanisannya merupakan semua rahmat kekuatannya yang memberikan kehidupan bagi setiap manusia baik saat ini maupun yang akan datang.

 

Filipus, seorang murid Yesus dan diakon yang tulen telah makan langsung Roti Hidup Yesus Kristus, yang pada Injil hari ini berkata: Aku adalah roti hidup yang telah turun dari surga; barang siapa makan roti ini akan hidup selama-lamanya.” Ia hidup dengan roti itu, sampai ketika ia berjumpa dengan sida-sida dari Ethiopia, menjelaskan isi kitab suci kepadanya dan membaptisnya.

 

Filipus bergerak dari Yesus Kristus menuju jalan-jalan, pinggiran, dan pelosok kehidupan dengan membawa rahmat roti hidup Yesus Kristus. Ia bersama dengan para rasul, murid-murid, dan pengikut Kristus lainnya. Sida-sida Ethiopia itu bergerak dari pinggiran atau pelosok untuk mendapatkan roti hidup, yaitu Yesus Kristus sendiri.

 

Banyak orang lain, mungkin di sekitar Anda sedang bergerak juga menuju ke pusat, yaitu Yesus Kristus. Sungguh tepat jika ketika sedang menuju kepada Yesus, mereka menjumpai Yesus Kristus dalam diri kita. Mereka tak perlu lagi mencari bentuk dan macam roti yang lain, selain Roti Hidup Yesus Kristus sendiri.

Posting Komentar

1 Komentar