Tangerang, Gagas Indonesia Satu.com - - - -
DULU ada
anggapan hak untuk meminjam uang di CU
Madani itu gampang, sekarang malahan menjadi sulit. Ini mungkin
anggapan terkesan sangat keliru. CU
Madani sesungguhnya tetap
komitmen membantu anggota mencapai misi:
Meningkatkan kesejahteraan bagi seluruh anggota. Maka proses peminjaman
bukan soal gampang atau sulit melainkan mengikuti proses
yang disepakati dalam Rapat
Anggota Tahunan (RAT), awal tahun ini (2022).
‘’Ini bukan soal
gampang atau sulit tapi setiap anggota
harus menaati adanya aturan
peminjaman yang harus dipatuhi seluruh
anggota CU Madani,’’ kata Yoshie, staf CU Madani kepada media Rabu ( 15 Juni
2022).
Yoshie, berharap seluruh
anggota CU Madani
memiliki perencanaan tentang
keuangan 10 persen dari penghasilan ditabung, anggota
memiliki komitmen teratur menabung mengatur
keuangan dengan bijak. Jangan sampai ia
terlilit utang di luar kemudian mencari
solusinya ‘’memaksa” menjadi
anggota CU lalu
dengan motivasi meminjam uang.
Anggota CU Madani
bermental hutang di luar dan mencari solusi pinjaman koperasi perlu dihindari
karena sangat mungkin pemahaman tentang
konsep CU sangat minim. Mentalitas mengatasi hutan dengan cara meminjamdi CU perlu dihindari.
Sehubungan dengan
kinerja ketua kelompok, Sipri menjelaskan akan menghadirkan ketua kelompok
setiap tiga bulan sekali atau waktu-waktu lain diperlukan untuk melakukan
penguatan bagi ketua kelompok. “Edukasi untuk ketua kelompok terus menerus
dilakukan,’’ kata pria asal Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT). –
Mencermati data
anggota CU Madani ada kecenderungan motivasi anggota ditengarai ada yang hanya sekedar meminjam. Untuk itu kesepakatan
anggota boleh meminjam wajib mengikuti pelatihan dasar dan pelatihan finansial literasi . Yoshie
menambahkan upaya ini semata-mata untuk
membangun branding CU Madani.
Sipri Wator, Ketua CU
Madani mengakui para ketua kelompok belum optimal melakukan komunikasi dengan
seluruh anggota. Jika melakukan komunikasi penjelasan tentang syarat meminjam
belum diterangkan dengan jelas. Buktinya masih banyak anggota yang masih bertanya
kepadanya soal teknis dan syarat peminjaman.
‘’Kalau anggota yang
mau meminjam, apa yang dijelaskan ketua kelompok masing-masing sama dengan apa yang dijelaskan pengurus/manajemen.
Jika kendala ketua kelompok tidak mampu menjelaskan bisa membawa anggota untuk
mendapatkan penjelasan langsung di kantor CU Madani,’’ kata Sipri Wator.
Ketua kelompok, lanjut
Sipri Wator mesti “melek teknologi”. Tujuannya proses peminjaman bisa dilakukan
online atau bisa juga melakukan konsultasi
dengan para pengurus. Artinya proses pelayanan peminjaman tidak melanggar aturan yang telah disepakati
saat RAT.
Sipri Wator dan
Yoshie sependapat bahwa untuk meningkatkan kepercyaan dan branding CU Madani
tidak hanya pengurus dan manajemen
melainkan keterlibatan seluruh anggota termasuk
para ketua kelompok. Tugas lain yang tak kalah penting kinerja ketua
kelompok mengajak anggota untuk masuk menjadi anggota baru CU Madani. ***
0 Komentar