Unordered List

6/recent/ticker-posts

Mahasiswa Katolik "API REINHA" Jadi Garam dan Terang di Watanhura II Solor Timur

 




SOLOR, Gagas Indonesia Satu.com 

MAHASIWA-mahasiswi sebagai kelompok generasi muda yang kelak menggantikan generasi yang sudah tua. Maka proses menjadi pemimpin yang tangguh melewati proses yang panjang, melewati pengalaman baik juga yang kurang baik. Mahasiswa yang berasal dari wilayah Kabupaten Flores Timur melakukan pengabdian selama  sepekan menjadi "garam dan terang" lewat  beragam kegiatan di wilayah Solor, pulau yang terletak di depan Flores dan Adonara. 

Mahasiswa Katolik Dioses Larantuka – Kupang, yang tergabung dalam suatu wadah organisasi  Aktivitas Pendalaman Iman (API) Reinha Rosari Larantuka menggelar Kegiatan Kemah Kerja Kitab Suci Lewotana (K3SL) Tahun 2022 di Desa Watanhura II, Kec.Solor Timur, Kab.Flores Timur. Kegiatan yang dilaksanakan Minggu – Sabtu (24-30/7/22) adalah kelanjutan dari kegiatan jenjang pembinaan formal organisasi mulai dari MAPPARS, LKTD, dan LKTM.

Rombongan tiba di Pulau Solor tepatnya  di Desa Watanhura II pada Minggu sore (24/7/22) disambut secara adat istiadat Lamaholot. Selama sepekan di Pulau Solor Mahasiswa Katolik ini akan menggelar berbagai kegiatan baik yang berhubungan dengan spiritual, ekonomi, pertanian, Pendidikan, lingkungan, sosial literasi dan kepemudaan. 

Rangkaian kegiatan K3SL  diawali dengan seremonial pembukaan, Minggu malam (24/7/22). Dalam pidato Ketua Umum API Reinha Rosari, Marianus Yohanes Purab menyampaikan bahwa kedatangan API Reinha Rosari bukan hanya menghadirkan pemateri dan memberikan materi tetapi juga datang untuk bertukar pikiran dengan pemuda dan masyarakat desa terkait isu atau masalah yang belum teratasi untuk dipikirkan jalan keluarnya bersama. Tujuan dari K3SL itu adalah pengabdian dan menjadi pembuka jalan bagi masyarakat untuk mewujudkan apa yang diinginkan dari masyarakat tidak hanya ke gereja tetapi juga dalam pemerintahan.

Dalam sambutan mewakili Alumni API Reinha Rosari, Avi Hadjon yang meminta masyarakat desa berlaku apa adanya, sebab mereka datang melayani bukan untuk dilayani, hal ini disampaikan berdasarkan tema K3SL yang dipilih yaitu " Sebab Siapakah yang lebih besar, yang duduk makan, atau yang yang melayani? bukankah dia yang duduk makan? tetapi aku ada di tengah -tengah kamu sebagai pelayan"

"Bapa, mama jangan mengistimewakan mereka, mereka ke sini untuk melayani dan membantu bapa mama menjawabi kebutuhan yang ada di desa ini, karena K3SL itu misi melayani, mengabdikan diri,”ungkap Avi Hadjon.

Ketua Dewan Stasi yang sekaligus menjabat sebagai BPD, Gregorius Goran Lein dalam sambutan mewakili pemerintah desa menyampaikan perasaan suka citanya atas kedatangan anggota Api Reinha Rosari yang telah memilih Desa Watanhurah II sebagai lokasi pengabdian kepada masayarakat.

"Di sini belum pernah ada organisai mahasiswa yang buat kegiatan seperti ini di sini, jadi kami merasa senang anak-anak API Reinha Rosari memilih desa kami sebagai tempat pengabdiannya, apalagi membawa pemateri dari berbagai bidang, kami rasa ini merupakan kesempatan yang berharga bisa mendapat ini" Terang Ketua Dewan.


Romo Mans Beda selaku pastor Paroki Kelike tidak hanya berpesan kepada anggota Api Reinha untuk menjadi terang dan garam di tengah-tengah masyarakat tapi juga menyarakan kepada mahasiswa di desa Watanhurah II ini untuk bergabung dengan API Reinha Rosari untuk sama-sama melakukan pengabdian kepada Lewotanah.  *** (Humas API Reinha Rosari )

Posting Komentar

0 Komentar