Unordered List

6/recent/ticker-posts

Memandang Alam

 

(Bagian pertama - Catatan jalanan saat libur di Flores)

Bulan Juli 2022 merupakan momentum yang sangat berharga bagiku ketika mengadakan cuti dan berkunjung, tidak hanya di kampung halaman tetapi juga di beberapa tempat penting. Apa yang kami lakukan ini diluar rencana. Awalnya hanya sekedar mencari tempat-tempat menarik seperti pantai Meko yang pernah dipromosikan sebagai salah satu tempat destinasi wisata. Setelah mengunjungi tempat wisata pantai itu, Edmund anakku sepertinya belum puas. Ia yang akan  duduk di kelas 6 SD Tarsisius Vireta, ia menjadi penasaran dengan beberapa tempat penting di Flores. Memang, cara paling mudah adalah googling di tempat-tempat wisata.

Setelah googling untuk mencari tahu tempat-tempat wisata di Flores, Edmund menemukan danau tiga warna, Kelimutu. “Pak, danau tiga warna ini ada di mana?” tanya Edmund penuh dengan ingin tahu. Dengan nada penasaran ia membujukku untuk segera mencari danau tiga warna itu. Saya coba merespon apa yang menjadi keinginan itu dan segera untuk mencari mobil untuk disewa dan selanjutnya menuju Kelimutu.

Perjalanan mulai dilakukan pada Senin, 27 Juni 2022. Kami melakukan perjalanan dengan titik tolak dari kampung halamanku, Gelong- Adonara Timur. Pagi itu kami diantar dengan pick up dan selanjutnya naik perahu motor dari pelabuhan Waiwerang menuju Larantuka. Kurang lebih dua jam berada di atas perahu motor itu, kami akhirnya tiba di Larantuka pada siang harinya. Di pelabuhan Larantuka, kami sudah ditunggu oleh Emil Migu Raya yang siap menjemput kami dengan mobil Avansa. Dengan mobil itu, kami melaju dengan lumayan cepat  dari Kota Larantuka menuju Maumere.  

Sudah lama sekali saya sendiri tidak menikmati perjalanan jauh lintas Flores yang jalanannya berbelok-belok. Memang, jalanannya lumayan bagus tetapi karena berbelok-belok sehingga membuat kami sedikit pusing. Ketika siang hari, tepat pukul 13.00 witeng, kami mampir di rumah makan Boru, perbatasan antara wilayah Kabupaten Flores Timur dengan Kabupaten Sikka. Hampir sejam kami makan di rumah makan Boru. Perjalanan masih panjang, sementara itu saya dan anakku Edmund sedikit mabuk. Memang, selama ini ketika melakukan perjalanan jauh di pulau Jawa, saya sendiri yang menyetir mobil, biasanya tidak mabuk. Tetapi ketika menjadi penumpang dalam sebuah perjalanan panjang di Flores, saya mengalami mabuk yang cukup mengganggu konsentrasi dalam menikmati pemandangan yang indah. Karena itu saya meminta untuk menyetir mobil dari Boru menuju Maumere.

Dalam perjalanan yang lumayan jauh itu, kami menikmati pemandangan yang indah. Ada hamparan pemandangan lautan biru yang tidak jauh dari bibir jalan raya. Menikmati jalan panjang adalah memang melelahkan tetapi lelah itu terbayarkan jika mata ini tetap memandang keindahan alam semesta itu.***(Valery Kopong)

 
Catatan: Bagian  pertama dari catatan perjalanan

 

Posting Komentar

2 Komentar