Banten, Gagas Indonesia Satu.com
PENYELENGGARA Katolik Kementerian Agama Kota Tangerang Selatan, Markus Suprianto mengatakan sesuai dengan keterbatasan anggaran dari pusat pihaknya akan menggunakan anggaran sebaik-baiknya untuk pembinaan guru agama Katolik di wilayah Tangerang Selatan (Tangsel).
''Tahun 2022 ini misalnya pihaknya memberikan perhatian kepada para penyuluh agama Katolik yang berada di daerahnya sedangkan untuk tahun 2023 yang akan datang, penggunaan anggaran akan difokuskan untuk pembinaan guru agama Katolik,'' jelas Markus saat ditemui di Banten, belum lama ini.
Sesuai dengan program tersebut maka selama bulan Juni- Juli sebagai Penyelenggaran Katolik Kemenag Tangsel melakukan kunjungan ke sekolah-sekolah untuk melakukan koordinasi guna melakukan program tersebut pada tahun yang akan datang. Hal ini mengingat selama dua tahun lebih kegiatan pembinaan guru hampir tidak pernah dilakukan.
Sekitar 40 an guru agama Katolik yang mengajar di wilayah satuan pendidikan mulai dari SD sampai dengan SMA/SMK. Guru - guru tersebut berstatus honor di sekolah swasta maupun sekolah negeri.
Menyinggung tentang kondisi kerukunan hidup antarumat beragama di Tangsel, Markus mengatakan indeks kerukunan hidup umat beragama termasuk baik, bahkan menurutnya wilayah Tangsel masuk dalam kategori 10 terbaik dengan indeks kehidupan kerukunan beragama terbaik 10 besar di seluruh Indonesia. Hal ini terbukti kehidupan umat baik selalu rukun-rukun saja.
Ia juga mengatakan dalam pekerjaan pelayanannya ia akan selalu bekerja sama dengan tujuh (7) romo paroki yang berada di wilayah Tangsel. Maka dengan harapan semoga guru-guru agama Katolik di wikayah ini ikut melakukan hal yang baik-baik untuk ikut menciptakan kerukunan hidup umat beragama yang lebih baik. *** Konradus R, Mangu
0 Komentar