Unordered List

6/recent/ticker-posts

Komuntas Purna Migram Lembata Dilatih Jadi Surveyor




Lewoleba- Gagas  Indonesia Satu.com 

Sebanyak 40 orang anggota komunitas purna migran asal Ile Ape dan Ile Ape Timur, Kabupaten Lembata, NTT mengikuti pelatihan sebagai surveyor atau enumerator untuk survey perlindungan sosial, kondisi dan potensi ekonomi pekerja migran yang dilakukan di Hotel Olimpic Lewoleba akhir pekan lalu.


Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari penuh itu dibagi dalam dua gelombang dimana gelombang pertama diikuti oleh 20 orang yang telibat di survey perlindungan sosial dan 20 orang lainnya mengikuti gelombang kedua yang akan melakukan survey kondisi  dan potensi ekonomi pekerja migran.


Pantauan  media ini, terlihat para peserta begitu antusias mengikuti kegiatan yang berlangsung dari tanggal 9 – 13 Agustus akhir pekan lalu. Mereka dilatih bagaimana menggunakan aplikasi Kobocollect yang akan digunakan untuk pendataan nanti.

Para peserta yang dipandu nara sumber  Fahmi Fasha dari Migrant Care Jakarta, terlihat membadah setiap pertanyaan survey untuk menyamakan pemahaman bersama agar tidak terjadi tafsir yang berbeda atas setiap pertanyaan yang dimunculkan dalam survey. 


Pada materi survey perlindungan sosial, para peserta lebih banyak mendapatkan penjelasan soal jenis dan asal bantuan, juga nilai bantuan yang diterima.  Hal ini perlu dipahami peserta karena tidak sedikit masyarakat yang menerima bantuan tanpa mengetahui sumber bantuan itu  dari program apa. Sementara di survey kondisi dan potensi ekonomi, peserta lebih banyak mendapatkan penjelasan bagaimana menghitung  omset dan pendapatan usaha, laba, dan biaya penyusutan. 


Sebelum melakukan pendataan, para peserta terlebih dahulu melakukan identifikasi responden di enam desa di wilayah Ile Ape dan Ile Ape Timur yakni, Desa Dulitukan, Tagawiti, Beutaran, Lamatokan, Lamawolo dan Bao Lali Duli. Hal ini untuk memudahkan para surveyor ketika melakukan pendataan. 


Yang menjadi responden dalam survey ini adalah para pekerja migran yang tahun kepulangan dari 2017 – 2022 dan berdomisili sesuai alamat KTP. Sementara untuk responden pada survey ekonomi, terdapat satu kriteria tambahan yakni memiliki usaha kecil mikro dan menenga (UMKM), di luar usaha pertanian, perikanan, peternakan dan perkebunan sejak tahun 2017.

 

Setelah tiga hari penuh mengikuti pelatihan enumerator, para surveyor diterujunkan melakukan identifikasi responden selama dari tanggal 13-15 Agustus dan selanjutnya  dilakukan pendataan mulai tanggal 18-31 Agustus 2022. Data yang diinput menggunakan aplikasi Kobocollect langsung di kirim ke server Migrant Care di Jakarta. 


Untuk diketahui survey ini dilakukan atas kerja sama Yayasan Kesehatan untuk Semua (YKS) dan Migrant Care Jakarta dibawah program Inklusi yang merupakan kerjasama kemitraan Pemerintah Australia dan Pemerintah Indonesia menuju masyarakat inklusif. (Resty)

Posting Komentar

0 Komentar