Unordered List

6/recent/ticker-posts

Mengganti Sekolah Negeri dengan Sekolah Rakyat Indonesia

 

Adonara, Gagas Indonesia Satu.com 

Sejak kapan sekolah Negri identik dengan salah satu agama? Sebagai alumni SMA Negri, saya tidak pernah mendengar saya dan teman-teman Katolik menggunakan atribut agama tertentu. 


Tapi sekarang Sekolah Negri justru menjadi ancaman terhadap keberagaman dan persatuan di rahim Pertiwi ini. Anak-anak yang beragama lain “dipaksa” untuk menggunakan atribut dari agama tertentu oleh oknum kepala sekolah maupun guru.


Sekolah Negri itu sekolah pemerintah. Artinya sekolah bagi seluruh rakyat Indonesia. Kecuali ditambah dengan nama agama didepannya sebelum Negri silahkan. Tapi kalau cuman SMA Negri 1…itu artinya sekolah “plat merah” yang diperuntukan bagi semua apapun agama anak itu.


Maka menjadi aneh juga ketika di sekolah negri dibangun rumah ibadah agama tertentu, sedangkan yang lain tidak. Kalau mau adil, sekalian rumah ibadah semua agama didirikan di sekolah itu.


Orang itu datang untuk belajar bukan untuk memamerkan agama.  Maka jika ada oknun sekolah negri yang memaksakan anak murid yang berlainan agama untuk mengenakan atribut agamanya itu sama saja mereka hendak mengubah sekolah negri tersebut dengan sekolah agama tertentu.


Lihat tuh sekolah swasta lainnya termasuk Swasta Katolik yang tidak pernah memaksa para murid non Katolik untuk melepaskan atribut agama mereka. Justru mereka dihargai dan menunjukan adanya pengakuan akan  indahnya keberagaman atau perbedaan. 


Beragama dan beriman tulen itu bukan sekedar soal atribut, tapi soal perilaku, etika dan moral. Kalau menggunakan atribut hanya untuk menutupi keburukan itu sama saja dengan menjadikan agama sebagai fashion show. Demikian juga ketika memaksakan orang lain yang berbeda agama untuk mengenakan atribut agama tersebur sama dengan mempertontonkan kesombongan jumlah namun kwalitas jongkok.


Maka daripada ribut soal atribut agama tertentu di sekolah yang namanya sekolah negri itu, lebih baik ganti saja negri dengan sekolah rakyat Indonesia.  Sekalian seragam sekolah cukup satu yaitu pakaian daerah propinsi masing-masing. Misalnya batik, kain tenun dan lainnya.

Beragama kok mendewakan atribut. Miris melihat lembaga pendidikan yang hanya meributkan agama!!


Keluwain, 07 Agustus 2022

Tuan Kopong MSF



Posting Komentar

0 Komentar