Lewoleba, Gagas Indonesia Satu.com
- Sejumlah Kepala Desa di wilayah Desa Peduli Buruh Migran (Desbumi) yang berasal dari Kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur, Kabupaten Lembata, menyatakan komitmenya untuk mengoptimalkan layanan Desbumi di desanya masing-masing.
Hal itu disampaikan dalam pertemuan review Desbumi yang digelar YKS di Hotel Annisa Lewoleba, Kamis (13/10). Pertemuan ini dilakukan YKS bekerja sama dengan Migrant Care Jakarta dengan dukungan Inklusi dan dihadiri oleh 52 orang peserta dari unsur pemdes, BPD dan komunitas perempuan pekerja migran purna.
Di awal pertemuan, Mansetus Balawala dari YKS terlebih dahulu memaparkan sekilas materi mengenai latar masalah dan tujuan pembentukan Desbumi yang menyediakan berbagai layanan migrasi sebagai bentuk perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI) di tingkat desa.
Balawala mengatakan pemerintah desa dan kelembagaan desa sebagai representasi negara yang berhadapan langsung dengan masyarakat, sudah sepatutnya memberikan perhatian kepada masyarakat terutama kaum marjinal termasuk PMI, untuk memperoleh hak-haknya, baik pada fase pra keberangkatan, selama bekerja dan ketika kembali ke wilayah asalnya. Bentuk perlindungan itu dapat dilakukan pemerintah desa dengan menjalankan setiap bentuk layanan migrasi sesuai mandat perdes yang sudah dimiliki desa bersangkutan.
Untuk diketahui terdapat enam desa yang menjadi locus program Desbumi di kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur. Ke-enam Desbumi itu telah diresmikan sejak 30 Aguatus 2016 lalu oleh Menteri Tenaga Kerja (Menaker) M. Hanif Dhakiri.
Dalam pengantar awalnya, Balawala menyampaikan gambaran tentang sejumlah layanan migrasi yang harus dilakukan pemerintah desa sesuai mandat Perdes di masing -masing desa yakni. Pendataan terhadap PMI. Data tersebut harus by name by address dan terupdate. Ada juga layanan informasi, layanan penanganan kasus, konseling untuk korban yang trauma karena tertimpa kasus, pemeriksaan kesehatan dan layanan lainnya seperti suporting anggaran yang bersumber dari dana desa untuk pemberdayaan ekonomi pekerja migran purna.
" Ada kurang lebih sembilan jenis layanan di desa yang harus dilakukan sesuai mandat Perdes. Karena itu, untuk layanan yang belum atau kurang optimal perlu dioptimalkan sebagai bentuk perlindungan terhadap pekerja migran kita di tingkat desa.
Dalam sesi diskusi, peserta yang hadir sepakat untuk mengoptimalkan layanan Desbumi sesuai mandat Perdes. Herman, salah seorang peserta, secara tegas mendukung optimalisasi setiap layanan Desbumi yang belum optimal untuk kebaikan pekerja migran.
Menurutnya, PMI telah berkontibusi besar terhadap pembangunan di Lembata termasuk pembangunan di bidang Sumber Daya Manusia (SDM). "Kita sepakat bahwa semua kita yang ada di tempat ini, SDM kita lebih baik karena kontribusi PMI. Untuk itu dengan SDM kita yang lebih baik ini, kita gunakan untuk membalas kebaikan PMI yang adalah keluarga kita juga dengan memberikan perlindungan terhadap mereka. Salah satunya membenahi layanan Desbumi di masing -masing desa yang ditetapkan menjadi locus program Desbumi," tegas pria yang akrab disapa bule ini.
0 Komentar