Sepatan, Gagas Indonesia Satu.com
Kepala Pastor Paroki
Kutabumi,St Gregorius Agung, R.D Wahyu Christian Wijaya mengatakan
Uskup Ignatius Kadinal Suharyo memintanya untuk melakukan asesmen dan rencana pembangunan pastoran. Permintaan
uskup Kardinal Suharyo itu ketika mulai bertugas satu setengah tahun lalu.
Hal ini diungkapkan dalam
pertemuan Rm Wahyu Christian Wijaya
bersama seluruh umat lingkungan St Kornelius, Wilayah Bonevasius, Paroki
Kutabumi, Kamis ( 1 Desember 2022). Pertemuan di rumah keluarga Yustnius Kemio diawali
dengan Ekaristi Kudus, dihadiri 50-an umat setempat. Kegiatan ini merupakan kunjungan paling
pertama romo yang ditugaskan di Kutabumi, sejak 1,5 tahun lalu. Ikut mendampingi
romo dalam kunjungan lingkungan dihadiri 7 anggota dewan paroki harian (PDH).
Para romo ketika memutuskan suatu fokus pelayanan pastoral menurut rencana dilakukan dalam suatu kebersamaan yang diputuskan dalam rapat karya, maupun sidang pleno.
Uskup Kardinal berpesan
kepada saya dan Rm Diaz (pastor rekan) untuk melakukan asesmen. Asesmen artinya
menilai dan mengevaluasi semuanya terkait data-data
administrasi, data finansial, laporan keuangan sampai denga dengan data-data
bangunan fisik yang ada.
Untuk hal ini pihaknya
sudah melakukan yakni asesmen. Tim yang sudah melakukan audit bangunan paroki,
lanjut Rm Wahyu sudah melaporkan hasilnya kepada Uskup Kardinal Suharyo.
Setelah itu, lanjut Rm Wahyu
mulai membangun pastoran. Ini tidak lepas dari kunjungan Uskup Haryo belum lama
ini ke paroki Kutabumi. Setelah melihat kondisi
bangunan dan fasilitas lain di lokasi ini ia meminta untuk melakukan
pembangunan pastoran sebagai tempat yang layak unuk ditempati dan melakukan
pelayanan umat.
Maka sejak rencana itu
disampaikan telah dibuat doa khusus setiap misa Sabtu dan Minggu juga hari
lain. “Dalam doa tadi diminta untuk membangun unit pastoran seanjutnya, gereja
gedung kaya pastoran agar tempat yang
layak, melakukan kegiatan doa dan aktivitas pelayanan umat,’’katanya.
“Saat ini saya tinggal
di samping klinik, di sana ada kamar romo
tamu sedangkan Rm Diaz tinggal di luar.
Rumah itu dibeli sewaktu paroki ini dipimpin RD. Andi,’’ katanya.
Terkait visi misi sejak
kehadiran 1,5 tahun tahun di sini kami
belum mengadakan rapat karya. Dengan demikian pihaknya belum memutuskan arah ke
depan. Tentu sejauh ada rapat bersama DPH, rapat pleno. Jika wacana nanti ada;paroki
peziarah sejauh memungkinkan kita untuk
melanjutkan program tersebut.
Selanjutnya sambil
menyiapkan semua pembangunan pastoran, dilanjutkan dengan
gereja. Tentu waktu yang dibutuhkan waktu lama. Setelah ada arsitek
yang menggambar, mengaploud, karena
semua sistem dengan digital, Persetujuan
Bangunan Gedung (PBG). Arsitek harus berkualitas sesuai dengan gelarnya juga
ada proses sidang di kabupaten.
Penegasan ini
disampaikan sehubungan pertanyaan umat soal fokus pelayanan Rm Wahyu. Seperti
diketahui sejak paroki ini dibentuk dipimpin oleh Rm Andi Pr dan Rm Yustinus
Suliastiadi. Romo Andi menekankan peningkatan ekonomi umat dengan melakukan jual
telor sedangkan RD Sulistiadi menjadikan
paroki ini sebagai paroki ziarah.
Rm Wahyu sedang menjawab pertanyaan umat
Foto 2 Rm Wahyu saat memimpin Ekaristi Kudus di lingkungan
0 Komentar