Larantuka, Gagas Indonesia Satu.com
ORGANISASI profesi guru memiliki peran penting di wilayah
Flores Timur. Sesuai dengan perannya ikut mewarnai kemajuan dunia pendidikan wilayah
paling timur Flores ini. Meskipun tidak
berhubungan secara langsung wadah organsasi profesi dengan suksesi kabupaten Flores
Timur, bagaimana jika ketika Ketua PGRI Flotim bicara tentang calon bupatinya? “Menurut
saya menjadi pemimpin di Flotim harus memiliki standar dan standar yang dimaksud adalah pemimpin
yang mempunyai inovasi,’’ demkian Maksimus Masan Kian, S.Pd, saat ditemui di
Larantuka awal Januari lalu.
Ia memberikan fokus penekanan pada standar tadi, calon
pemimpin Flotim tidak hanya menetap di wilayah Solor, Adonara dan Larantuka
tapi yang penting ia memiliki inovasi. Konsep inovasi yang dimaksud sosok itu
memiliki terobosan tertentu dilakukan masyarakat dan bermanfaat bagi kesejahteraan
bersama. Calon pemimpin itu bisa menetap di Kupang, Bali, Papua, Kalimantan dan
tempat lainnya asalkan inovasi yang dirancang memberikan manfaat nyata bagi
rakyat Flotim.
Gagasan mengenai sosok calon pemimpin Flotim diutarakan pada
saat syukuran penerimaan penghargaan Penguatan Pancasila 2022 yang diterima
Kamilus Tupen Jumat, pada 22 Desember 2022 di Bayolewung, Desa Honihama, Kec.
Witihama, Adonara, Flores.
Ketika Ketua PGRI Flotim bicara tentang calon Bupati di Bayolewung,
hadir pula Anton Doni Dihen yang memastikan diri akan maju dalam suksesi bupati
Flotim mendatang. maksi sendiri tidak menyebut sosok siapa yang akan memimpin
Flotim namun ia sendiri tidak menyebut
siapa dan kriteria yangmemenuhi syarat calon pemimpin Flotim.
Mengenai pendapat Maksimus selaku ketua PGRI, Anton Doni
Dihen menanggapi dengan mengatakan ia sendiri pernah melakukan budi daya rumut laut di wilayah tersebut
namun karena hambatan lain maka usaha yang boleh dikatakan inovasi itu tidak
berhasil dengan baik.
Organisasi profesi ini berharap pemimpin siapa pun yang
menerima estafet Antonius H. Gege Hadjon – Agustinus Boli, SH diminta tetap
memperhatikan dunia pendidikan. Ditengarai banyaknya jumlah guru honor di daerah ini diharapkan
menjadi focus perhatian bukan hanya PGRI
tapi juga pemerintah daerah Flotim. Tidak hanya soal guru honor tapi juga
keberadaan guru di sekolah dengan berbagai persitiwa pendidikan serta kekerasan
terhadap anak menjadi point penting perhatian pemerintah yang akan datang.
*** Konrad
Mangu
0 Komentar