Unordered List

6/recent/ticker-posts

Pariwisata Melibatkan Masyarakat Adat

 

 



(Simon Kopong Seran)

   Pengembangan pariwisata sebaiknya melibatkan masyarakat adat setempat, agar dunia pariwisata berkembang maju demi kepentingan dan kemajuan masyarakat.  Hal ini menjadi benang merah yang dikatakan oleh Teuku Nasrullah, S.H., M.H. saat bincang-bincang dengan Penulis pada kunjungan wisata ke Danau Waikuri Kecamatan Kodi Utara Kabupaten Sumba Barat Daya beberapa waktu lalu.

Menurut Nasrullah yang berprofesi sebagai Pengacara pada Law Firm T. Nasrullah & Associates Attorneys and Counsellors at Law di Jakarta, mengungkapkan, “hal pertama yang ingin saya katakana bahwa dalam pengembangan setiap objek wisata, Pemerintah harus merancang agar setiap pengembangan objek-objek wisata itu rakyat memiliki, jangan sampai wisatawan diambil oleh orang luar semuanya dan rakyat hanya menjadi kuli di daerahnya sendiri. Itu yang paling penting”, kata Nasrullah dengan nada tegas. Untuk itu, maka Pemerintah membuat Perbup, Perda, Keputusan bersama antara Bupati dan Anggota DPRD yang merancang bahwa setiap objek wisata, sekian persen menjadi milik masyarakat adat setempat, masyarakat adat memiliki sebagian saham. Itu yang dinamakan ‘Golden share’, dan masyarakat adat setempat diuntungkan sehingga masyarakat menjadi ‘pagar betis’ bagi objek wisata dan lingkungan sekitarnya. Masyarakat dilibatkan untuk menjaga kebersihan, menjaga etika sehingga para wisatawan baik luar dan dalam negeri menjadi ‘well come’ yang pada gilirannya dapat memajukan dunia pariwisata di daerah. Nasrul mencontohkan, di Maldives-Maldewa saat berwisata dengan naik boat, abu rokok saja tidak dibuang ke laut, apalagi punting rokoknya, tetapi dibuang pada tempat yang sudah disiapkan, sehingga lingkungan di laut sangat bersih, tidak ada sampah berserahkan, karena masyarakat mengandalkan laut sebagai jualan pariwisatanya. “Laut menjadi kehidupan anak cucu ke depannya”. tutur Nasrull.


Nasrull yang merupakan Ahli Hukum Pidana seringtampil di acada ILC TV One, besutan Karny Ilias yang punya hobi travelling  mengharapkan agar dalam pengembangan pariwisata perlu memperhatikan transportasi dan fasilitas pendukungnya seperti toilet, karena wisatawan yang berkunjung ke objek wisata, setelah itu wisatawan merekomendasikan kepada wisatawan lainnya bukan hanya keindahan objek wisatanya saja, tetapi termasuk fasilitas pendukungnya. “Kalau toiletnya tidak bersih maka wisatawan merasa tidak nyaman’. Ia juga mengharapkan promosi melalui media/google dilakukan secara gencar sehingga dunia menjadi tau. Dengan promosi dan ketersediaan fasilitas pendukung yang memenuhi standart maka wisatawan akan tertarik berkunjung ke daerah wisata.

 

Keindahan Danau Waikuri dan eksotisme pulau Sumba

Keindahan, keunikan dan pesona danau Waikuri di Desa Kalena Rongo kecamatan Kodi Utara Sumba Barat Daya NTT, sudah tersohor ke senatero dunia, sehingga banyak wisatawan berkunjung ke sana. Waikuri merupakan sebuah danau yang terbentuk dari cekungan berdinding batu karang yang berisi genangan sumber mata air dan air laut yang menerobos masuk melalui celah-celah batu karang dan karena campuran air laut dan air payau serta konfigurasi pepohonan rindang di sekelilingnya membuat gradasi warna biru kehijauan, sehingga menampilkan panorama danau yang begitu indah mempesona. Yah… Waikuri, bisa dikatakan sebuah laguna, lantaran penyatuan air laut dan air tawar. Danau Waikuri berada di sela-sela batu karang yang menjad pagar alami dan tumbuh rerimbunan pepohonan, seakan menyembunyikan keindahan danau dari kejauhan

Danau Waikuri tidak begitu dalam, membuat nyaman berenang di danau, bagi yang suka tantangan, bisa memanfaatkan wahana yang sudah disiapkan untuk melompat dari ketinggian guna menguji adrenalin (semacam loncat indah)  atau menggunakan rakit berkeliling danau seraya menikmati keteduhan danau, keunikan dan keindahan panorama alam di seputaran danau. Maka sangatlah tepat menjadikan Danau Waikuri sebagai destinasi yang menakjubkan bagi wisatawan asing dan domestic guna melepaskan kepenatan, menyegarkan pikiran karena rutinitas kerja, seperti Teuku Nasrullah bersama istri, yang jauh-jauh dari Jakarta hanya mau menikmati keindahan Waikuri.

Untuk mencapai danau Waikuri yang terletak di kecamatan Kodi Utara, Sumba Barat Daya, bisa dengan pesawat terbang Kupang-Tambolaka, lalu dengan transportasi darat menuju arah Barat dengan daya tempuh kurang lebih 45 menit. Bisa juga jalur Kupang-Waingapu Sumba Timur, lalu dengan transportasi darat menyusuri bukit dan lembah tanah Humba (julukan lain pulau Sumba, selain pulau seribu ekor kuda, bumi sandalwood, negeri Marapu) dengan suguhan landscape padang savana yang kuning keemasan seraya menikmati kuda-kuda sandel wood yang turun gemuruh di kaki bukit. Atau… sebelum ke Sumba Barat Daya, sempatkan diri menikmati keindahan pantai Walakiri yang sangat iconic di Sumba Timur dengan suguhan sun set yang memanjakan mata. Pasir putih membentang luas, pantai yang landai dan dihiasi pohon bakau dan jejeran nyiur melambai membuat nyaman dan suasana teduh untuk berwisata.  Akses ke Walakiri pun sangat mudah, ditempuh dalam waktu 30 menit Di pantai Walakiri ini pun, pernah menjadi area shuting sebuah film nasional.



Lalu di Sumba Barat dan Sumba Tengah, bisa berkesempatan menikmati suguhan adu ketangkasan dalam nuansa perang ‘Pasola’.Lelaki Sumba dengan gagah berani menunggang kuda, berlari sambil melempar lembing kepada lawan, tidak peduli lawan terluka bahkan berdarah-darah. Darah mengucur tanah, perlambang kesuburan dan hasil melimpah, sesuai keyakinan Marapu. Para turis pun  dibuat terpesona, pada jaman mileneal ini masih ada ‘Uma Kalada’ rumah adat Sumba dengan atap daun ilalang yang menjulang tinggi. Wisatawan dapat mendalami kehidupan tradisional di kampung-kampung adat yang masih asri dan masih kental dengan tradisi kepercayaan Marapu, yang tetap eksis di jaman mileneal ini. Bisa juga menjajaki destinasi wisata lainnya sebelum finish di Waikuri.

Untuk itu, bagi yang berkunjung ke pulau Sumba, tidak menyesal kalau menyusuri keindahandan-kemolekan pulau Sumba. Jauh sebelumnya, pulau Sumba memberikan aneka daya tarik, membuat penyair Indonesia sekaliber Taufik Ismail, terinspirasi dalam puisi, Beri Daku Sumba…….Rindu kupada Sumba adalah rindu padang-padang terbuka….. Rinduku pada Sumba adalah rindu seribu ekor kuda yang turun gemuruh di kaki-kaki bukit yang jauh…. Selamat menjelajahi pulau Sumba yang sangat eksotik dan ikonik, mulai dari pantai Walakiri di Sumba timjur hingga danau (laguna) Waikuri di ujung Sumba Barat Daya.***

keterangan 

1. Simon K Seran, penulis (baju putih - biru) dan seorang turis

2. Anak -anak kampung Prai Ijing 

3. Rumah adat Prai Ijing , Sumba Barat, NTT

Posting Komentar

0 Komentar