Unordered List

6/recent/ticker-posts

Rahasia Hidup

 


Beberapa waktu lalu, saya bertemu dengan seorang anak yang saat ini mengenyam pendidikan di bangku SMA Kelas XII. Selangkah lagi ia mau masuk ke perguruan tinggi. Ia ingin kuliah di Yogyakarta dan mengambil fakultas kedokteran. Saya sendiri kaget karena cita-citanya tinggi, melampaui teman-teman seangkatannya. Teman-teman seangkatannya lebih banyak memilih program kuliah, seperti bisnis manajemen, atau juga memilih akuntansi. Memang, pemilihan program jurusan ini tentu merujuk pada kemampuan ekonomi keluarga (finansial) dan juga kemampuan akademik anak yang bersangkutan.

 

Mendengar apa yang dikatakan oleh anak muda ini tentang cita-citanya menjadi dokter, saya mencoba memberikan pertanyaan lanjut. Mengapa Anda memilih kedokteran dan bukannya fakultas lain? Dengan santai ia menjawab bahwa sejak ibunya masih hidup, ia didorong oleh ibunya untuk kuliah di kedokteran. Namun ibunya saat ini sudah tiada. Hampir dua tahun ini ibunya telah meninggal, menghadap sang pemilik kehidupan ini.

 

Dua tahun lalu, ibunya meninggal dunia karena mengidap penyakit kanker yang ada di perutnya. Menurut cerita anak muda yang mau kuliah kedokteran ini bahwa sejak merawat ibunya, memang dideteksi penderita kanker dan di sekeliling penyakit kanker itu, ada cairan putih. Penyakit kanker dan cairan putih yang mengantar ibunya sampai sakratul maut, tak satu dokter pun tahu, apa sesungguhnya cairan putih itu. Cairan dalam tubuh ibunya dan menawarkan maut itu, menjadi pertanyaan sepanjang hidup pada anaknya yang mau kuliah kedokteran ini.

 

Motivasi awal kuliah kedokteran adalah mempelajari dan mau ingin tahu tentang penyakit yang mematikan dan apa penyebab utama dari munculnya penyakit itu. Dengan  memahami kondisi ibunya selama mengidap penyakit yang mematikan itu, mendorong anaknya untuk belajar dan lebih tahu tentang sebab-sebab yang menimbulkan serta membawa kematian. Memilih jalan pendidikan di dunia kedokteran, mendorongnya untuk lebih tahu tentang anatomi tubuh dan penyakit-penyakit yang dengan mudah menghinggapi tubuh manusia. Rahasia tentang hidup dan kematian, hanya Tuhan yang tahu. Tuhan sebagai tabib sejati mampu menyembuhkan segala penyakit, namun dalam batas usia yang ditentukan Allah untuk mengakhiri hidup di dunia ini, tak satu pun yang tahu.***(Valery Kopong)

 

Posting Komentar

0 Komentar