Tangerang, Gagas Indonesia Satu,com
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. Banten, H. Nanang Fatucrahman,
SH. Mpd mengingatkan guru Katolik di
wilayah Banten untuk selalu menyebarkan
kebaikan lewat pengajaran agama Katolik di sekolah-sekolah tempat
tugasnya. Hal ini untuk mencegah tumbuhnya benih-benih radikalisme
di kalangan peserta didik.
‘’Cara melakukan hal itu guru Katolik menggunakan sumber-sumber dari buku yang tidak menimbulkan nuansa radikalisme.
Sebaliknya menggunakan sumber-sumber buku yang membawa kesejukan bagi
seluruh peserta didik. Dengan demikian suasana keharmonisan, kedamaian,
kebaikan senantiasa tercipta dengan baik,’’ demikian diungkapkan Fatucrahman dalam acara pembukaan pembinaan guru – guru tingkat Dasar dan Menengah di
Vega Hotel, Gading, Serpong, Jumat –
Sabtu ( 17-18 Maret 2023).
Acara dihadiri 60 guru yang
mengampu Pendidikan Agama Katolik, Pembimas Katolik Banten, Osner Purba, S.Ag
M.Si dan Penyelenggara Katolik Tangsel
dan Kab. Tangerang, Petrus Kanisius Kebaowolo.
Selain itu hadir pula nara sumber Pastor Cosmas Wahyu Christian, Pr (Kepala
Paroki St Gregorius Agung Kutabumi).
Sebagai pengajar Agama Katolik di sekolah-sekolah secara
otomatis guru menjadi teladan, contoh
bagi seluruh peserta didik., Faturohman
menegaskan sebagai contoh dirinya
berasal dari keluarga Muslim yang taat karena diajarkan orangtua, Kiai dan guru agamanya bahwa pengetahuan agama bukan hanya dihafalkan tapi juga
diamalkan dalam kehidupan
setiap hari.
Anak atau peserta didik
yang baik adalah anak dengan
pemahaman agama yang mumpuni dan bisa
mengaplikasikan ilmu agama itu di
tengah masyarakat sehingga selalu tercipta kedamaian, cinta kasih di antara sesama umat manusia.
Ia mengakui menjadi seorang guru tidaklah mudah karena
yang paling penting seorang guru memberikan contoh, teladan agar bisa diikuti oleh peserta didiknya. Maka
di sini pentingnya guru Katolik
mengembangkan diri,meningkatkan kompetensi
dirinya sehingga menjadi panutan bagi seperta didik dalam perilaku
hidupnya.
Pastor Cosmas Wahyu Christian, Pr dalam materinya mengatakan
Yesus datang sebagai guru dan guru memberikan
teladan bagi para muridnya. ‘’Panggilan
menjadi murid-murid Yesus berarti
menjadikan pribadi orang itu sama
seperti Yesus yakni selalu melakukan kebaikan,’’ kata Rm Wahyu.
Osner Purba dalam
sambutan mengatakan para guru Katolik tingkat dasar
dan menengah adalah garda terdepan menyampaikan hal-hal baik kepada peserta didik, diharapkan mereka semakin menyadari tugasnya sehingga
dapat melakukannya dengan
sungguh-sungguh.
Kegaiatan peningkatankompeyensi guru agama Katolik, Kanwil
Kementerian Agama Prov. Banten juga mengusung sub tema “Impelementasi Kurikulum Merdeka dengan Digitalisasi dalam
Penguatan Moderasi Beragama”
menghadirkan instruktur yang membahas tentang Kurikulum Merdeka yang
kini sedang diimplementasikan di
sekolah-sekolah. *** Konradus R, Mangu
0 Komentar