Unordered List

6/recent/ticker-posts

Israel dan Ideologi Gol

 


Beberapa hari ini diskusi seputar pertandingan sepak bola U-20 yang mestinya digelar di Indonesia sebagai tuan rumah, ternyata berakhir dengan kekecewaan. Menurut informasi yang beredar bahwa FIFA sudah menyurati secara resmi pemerintah Indonesia terkait pembatalan ini. Surat yang dikeluarkan oleh FIFA untuk pemerintah Indonesia pasti jelas merujuk pada diskusi-diskusi tentang Israel, apakah diperbolehkan untuk berlaga di Indonesia atau tidak. Menurut penulis, diskusi ini masih terlalu dini dan liar karena mestinya harus dibedakan, mana yang berkaitan dengan urusan olah raga dan mana urusan politik.  

 

Dari diskusi yang berkembang dikatakan bahwa hampir semua ormas Islam menolak kedatangan tim U-20 dari Israel. Alasan penolakan adalah pertama terkait tidak adanya hubungan diplomatik antara Indonesia dan Israel, Kedua, terkait dengan konflik yang masih terjadi antara Israel dan Palestina. Memang, selama ini Indonesia tetap mendukung kemerdekaan Palestina, namun dengan menolak kehadiran tim U-20 dari Israel bukan berarti kemerdekaan Palestina segera terwujud. Tetapi sebaliknya, peristiwa penolakan ini memperburuk citra Indonesia di mata dunia internasional yang tidak membedakan antara dunia sepak bola dan dunia politik.

 

Memang, harusnya peristiwa ini tidak dilihat secara politis  tetapi dilihat dari kaca mata olah raga. Olah raga, terutama sepak bola menyatukan semua pihak. Animo masyarakat Indonesia untuk menikmati pertandingan sepak bola lebih besar dan bahkan mengalahkan animo politik bagi generasi muda Indonesia. Dengan mengadakan pertandingan bergengsi ini mestinya semua pihak bergembira menyaksikan permainan yang menyenangkan namun sebagian besar masyarakat Indonesia justeru menjadikan ajang untuk membangkitkan pesan politik.

 

Israel, nama yang abadi dalam kitab suci. Israel sebagai bangsa pilihan Allah tentunya tidak meratapi penolakan Indonesia. Mereka ditolak tetapi di balik itu semua adalah memperburuk citra Indonesia di mata dunia. Dalam sebuah permainan bola, gol merupakan tujuan akhir. Gol adalah tujuan akhir. Suburnya gol ibarat tingkat kemakmuran yang menggembirakan hati. Kita menyaksikan bagaimana ideologi gol menarik para pemain bola untuk ‘bernafsu’ menyerang, seperti yang diperagakan oleh pemain hebat di piala dunia. Pada peristiwa penolakan ini memunculkan pertanyaan penting. Sampai kapan Indonesia bisa berkembang dan maju dalam dunia sepak bola?***(Valery Kopong)

 

Posting Komentar

0 Komentar