Pamulang, Gagas Indonesia Satu.com
TEPATNYA Sabtu 15 April 2023 jam 09.00 wib dilaksanakan Ekaristi Kaum Muda (EKM), dihadiri 300-an kaum muda dari 3 Paroki adalah Paroki Cilandak, Barnabas dan Santo Antonius Padua Bidaracina. Acara ini bertempat di Gereja Santo Barnabas, GKP Andre Prevot Lantai 3 dengan tema “Nanti Kita Cerita Tentang Tuhan” dipandu master of ceremony, Daniel dan Dian.
Misa Ekaristi Kaum Muda dipimpin Romo Petrus Cipto N,SCJ, Rm. Trisna S,SCJ, Rm. Methodius Darmuat Abdi Buana,SCJ,juga ada Fr. Agus,Fr. Diakon Y.Feri Antoro,SCJ dan Fr. Diakon Stefanus Lisdiyanto,SCJ.
Romo Methodius Darmuat Abdi,SCJ mengatakan apa gerak kita bersama dan ia terinspirasi 100 tahun bicara dengan hati dan kita sudah mendalami gereja khas orang muda ketika kita bergulat dengan pikiran kita sendiri dan kita mendapatkan insight dan orang muda harus bisa membuat perubahan dengan berjalan bersama hati yang terbuka bersama orang muda.
Acara ini diisi performance OMK 3 Paroki yakni Paroki Cilandak, Barnabas dan Santo Antonius Padua Bidaracina. Ada games dengan cari jodoh dengan cara tiap peserta ditutup matanya dan diberikan dengan cara ada yang mendapatkan ular,nyamuk,buaya dan lain-lain. Selanjutnya mencari jodoh dengan cara mengeluarkan suara bunyi yang mereka dapatkan.
Makna game cari jodoh ini adalah untuk lebih banyak mendengarkan dari pada berbicara karena sesuai dengan tema kali ini, “Nanti Kita Cerita Tentang Tuhan” di mana Tuhan sering dipertanyakan di mana keberadaannya maka untuk mencari Tuhan itu kita harus banyak mendengar. Mendengarkan berarti kita menemukan Tuhan dalam keheningan.
Setiap kelompok terdiri 8 orang dan memainkan peran tuli dan si buta dan bagaimana mereka harus bisa melewati jalan yang diberi tali. Tujuan games ini untuk saling melengkapi, membantu yang lain dengan keterbatasan. Dengan keterbatasan kita bisa saling menyumbangkan dan kita bisa saling belajar. Lewat acara ini kita sebagai orang muda semakin kompak dan semakin menghidupi spiritualitas SCJ.
Sesi talkshow di bawakan oleh Rm. Yogie, SCJ dengan tema “Masihkah Tuhan Ada Di Hatiku?”. Ada seorang atheisme praktis adalah tidak peduli pada Tuhan. Orang barang kali memang percaya pada Tuhan, namun dalam praktik hidupnya seolah-olah tidak ada Tuhan (termasuk tidak takut dosa). Ini yang di kritik para nabi adalah seperti kuburan,dari luar bagus dan dalamnya busuk.
Ada seorang atheisme teoritis ialah menyangkal secara blak-blakan adanya Allah dan berusaha mempertanggungjawabkan keyakinannya dengan mengajukan argumentasi. Negara paling tertinggi yang menganut atheis yaitu Hongkong.18% dari populasi dunia;posisi ke 3 setelah agama Kristen dan Muslim. Diprediksi menumbangkan agama pada tahun 2050.
Di Indonesia berkembang pesat,tapi banyak yang masih malu-malu kucing. Secara identitas mereka beragama, tapi secara paham mereka atheis dan penghakiman sosial terhadap “atheisme” di Indonesia masih kuat. Ekaristi di gambarkan sebagai “traktir makan”,misa bertemu Yesus,Yesus sahabat yang harus dikunjungi, sosok Yesus digambarkan sebagai “super hero”,sense of spirituality, siapa Tuhan dan sharing pengalaman kecil agar doa di kabulkan.
Dulu agama “satu-satunya kebenaran” kalau sekarang agama hanya salah satu dari sekian cara pandang. Agama menekankan kebenaran mutlak (harus ini harus itu,jika tidak begitu,maka akan begini). Pada dasarnya agama tulisan ribuan tahun lalu yang di tafsirkan mentah-mentah. Ancaman dalam agama yaitu surga dan neraka. Moralitas beragama ada level budak. Moralitas beragama isinya was-was,serba takut,benat atau salah dan haram atau halal.Ancaman moralitas beragama bukan hanya di dunia tapi juga di akhirat.Contoh moralitas beragama adalah masih enak tidur dan harus misa,enak makan dan disuruh puasa, enak nikah berkali-kali dan di suruh setia.
Moralitas agama di anggap membelenggu dan menciptakan sistem moral versi sendiri dan untuk apa di atur.Sekularisasi agama hubungan dengan Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi (IPTEK) tidak mrncampuradukkan dengan surga,tidak gampang menyalahkan Tuhan sebagai penyebab tanah longsor,banjir padahal gara-gara salah kelola,sebelumnya karena Tuhan murka dan covid-19 sebagai tentara Allah.
Mengapa Tuhan menolak atas dasar penderitaan ialah katanya Tuhan baik,kok aku menderita,katanya Maha Kuasa,kok tidak bisa menyelesaikan masalah saya,memangnya dengan menolak atau menghapus Tuhan,masalah kita selesai,penderitaan dan Tuhan tidak ada hubungannya,penderitaan yaitu alam yang tidak sempurna seperti covid-19 dan tsunami dan imbas dari kebebasan manusia yang disalahgunakan.Adanya keteraturan dalam diri manusia dan alam (berarti ada yang mengatur).Segala sesustu ada dengan tujuan tertentu.
Tujuan itu harus sudah ada sebelumnya (sesuatu itu diciptakan untuk itu).Tujuan itu adalah Tuhan.Kehadiran yang sulit dipahami bukan berarti ketiadaan.Ada pepatah mengatakan “Jadilah Atheis,sampai pesawatmu mulai mau masuk kelaut”.Deeper-Conciousness ialah kesadaran dalam seperti aku ini siapa,mau kemana dan deeper ini arahkan kesesuatu yang besar,yang menguasai hidup,yang Mahakuasa dialam semesta ini.
Manusia itu lemah yaitu butuh yang Mahakuasa diluar manusia.Kita serba terbatas.Menentukan nasib kita sendiri,kita tidak mampu.Orang atheis seperti mungkin tidak mempertuhankan “Tuhan” sebagaimana kita imani,tapi kemungkinan dalam “alam,kebijaksanaan,pemikiran,kekayaan,materi,dan lain-lain”.
Innefability adalah ini urusan rasa dan tidak mudah dijelaskan. Contohnya ialah: “sulitnya” kuliah daring dan kata “sulit” tidak seluruhnya mewakili. Dan “hanya” bisa dipahami oleh mereka yang mengalami juga. Pengalaman bersedekah, tenangnya berdoa dan lain-lain. Susah dijelaskan kepada yang tidak mengalami. Ada satu hal yang tidak bisa dibuktikan secara empiris ialah “AFEKSI”. Pada afeksi,manusia bisa merasakan cinta dan empati. (Susan Sandy).-
0 Komentar