Suasana
Ekaristi Kudus di Paroki Pamulang,Gereja
St Barnabas terlibat berbeda. Pakaian yang dikenakan para umat mengikuti budaya dari Flores, Sumba, Timor dan Alor (Flobamora).Pada Minggu , (16/4/2023) hadir
para umat yang berasal dari etnis Flomaora adir untuk mengikuti Misa pkl 10.00
wib dengan mengusung tema “Dengan Misa Inkulturasi Kita Lestarikan Budaya Nusantara,’’.
Ekaristi
Kudus dipimpin Pastor Hendrik, SVD,RmPetrus SCJ, Rm Indra SCJ dan frater Agus, SCJ. Acara ini melibatkan kaum
muda sebagai generasi penerus. Ratusan
masyarakat Flomaora hadir mengikuti
kegiatan yang dipadukan dengan pentas
budaya itu.
Ketua Panitia, Paskalis Gabat mengatakan misa Inkulturasi Flobamora berarti
memadukan ritus dalam gereja dengan budaya setempat. Budaya
setempat itu digunakan untuk memudahkan pewartaan kabar gembira Injil.
Kegiatan ini bagi umat Flobamora NTT diberikan kepercayaan oleh Gereja Katolik Santo Barnabas untuk membawakan misa inkulturasi atau misa budaya. Misa ini bukan hanya sebagian dari pelayanan kepada gereja tetapi yang lebih penting ini adalah momen yang tepat untuk melestarikan budaya flobamora di tanah perantauan ini dan memperkenalkan budaya kepada generasi penerus yang lahir di tanah perantauan ini. Hal ini juga momen untuk saling bertemu sesama perantau di NTT.
Misa ini sudah diadakan dalam setahun sebanyak 4 kali
dalam rangka Lustrum VI Gereja Katolik Santo Barnabas. Lustrum itu ialah Ulang Tahun
Gereja Katolik Barnabas yang ke-30.
Tantangan membuat acara misa inkulturasi ini ialah
mengumpulkan teman-teman sesama perantau dan ada komunitasnya yang bernama
Persaudaraan Flobamora Pamulang jadi kami intens komunikasi via whatsapp dan
kegiatannya bukan hanya di gereja saja tetapi kegiatan diluar gereja seperti
kedukaan,pernikahan.
Di NTT ada kurang lebih ada 220 pulau dan ada 5 pulau
besar yaitu Flores,Sumba,Timor,Alor dan Lembata ini disebut Flobamorata
dan ada lagunya sangat berkesan supaya mengingatkan para perantau mengingat
kampung halaman dan lagunya bernama Flobamora maknanya kita diingatkan bahwa
pesan ibu kalau pergi jauh jangan lupa pulang dan banyak dari perantau NTT di
Indonesia dan luar negeri satu pesan ibu.
Makna dari lagu Gemufamire,Tobelo ialah kita dari
berbagai daerah seperti Ende,Manggarai jadi itu lagu sukacita dan musik-musik
NTT ini lagu sukacita seperti dalam pesta pernikahan, pesta panen jadi agar merajut
kerukunan antar warga.Harapannya dalam acara misa inkulturasi flobamora ialah
kita mempertahankan budaya dan jangan karena kita di tanah perantauan kita lupa
akan adat dan budaya.Semoga acara misa inkulturasi flobamora ini berkesan dan
menjadi inspirasi buat semua orang.
Acara ini dimulai dengan menyanyi bersama
lagu Flobamora dan menari bersama lagu Tobelo dan Gemufamire dan makan bersama makanan
tradisional NTT.
Romo Petrus,SCJ mengatakan misa inkulturasi ini untuk mengajak umat semakin beriman melalui budaya yang ada dan memperkenalkan kepada generasi muda supaya mereka mencintai budaya dan nusantara ini karena siapa lagi yang mencintai budaya kalau bukan generasi yang akan datang. Romo Petrus,SCJ berpesan bahwa generasi muda semakin mencintai budaya nusantara dan umat semakin bersatu,semakin kuat dan 100% Indonesia 100% Katolik. (Susan Sandy)
keterangan foto:
Warga umat Flobamora berfoto di halaman gereja
foto 2,3 bagian dari pentas budaya Flobamora di Pamulang
0 Komentar