Jakarta, Gagas Indoneesia Satu.com
SEBANYAK 105 calon Prodiakon Paroki Kutabumi, Gereja St Gregorius Agung – Tangerang , mengikui rekoleksi selama dua hari di Pusat Pastoral Samadi, Klender, Jakarta Timur , Sabtu – Minggu ( 15-16 April 2023). Rekoleksi itu menghadirkan dua nara sumber sebagai pemandu: R.D Yustinus Ardianto (Direktur Puspas Samadi) dan Louis Djangun ( anggota tim pemberi rekoleksi).
Hari pertama diawali dengan acara pembukaan. P. Yustinus Ardianto menyampaikan materi “Refleksi Peran Prodiakon Paroki”. Dalam materinya ia mengatakan, orang Katolik memiliki profesi pekerjaan yang bermacam-macam. Profesi itu boleh mengantar orang lain memiliki hidup yang dekat dengan Tuhan namun ada juga pekerjaan yang sebaliknya, yakni bertentangan dengan perintah Tuhan. Yang diharapkan adalah Prodiakon mempunyai pekerjaan yang mengantar orang semakin dekat dengan Tuhan.
Rm. Yus berpesan sebagai Prodiakon bukan sebagai silih atas dosa-dosa yang dilakukan melainkan tugas ini dijalankan dengan motivasi mendekatkan diri dengan Tuhan dalam pelayanan. Jadi bukan karena profesi Anda di luar yang bertentangan dengan ajaran Tuhan lalu memilih tugas ini sebagai silih dosa. Dikatakan, memang semua pekerjaan pelayanan bertujuan untuk memurnikan kehidupan masing-masing orang.
Louis Djangun dalam materinya mendalami tentang prodiakon sebagai pewarta dalam konteks pastoral. Ia juga menjelaskan tentang tugas atau peran seorang Prodikon ; mengantar, membagi komuni kepada umat dan orang sakit juga pelayanan ibadat orang meninggal.
Rekoleksi berlangsung penuh semangat dan antusias. Para calon Prodiakon mengajukan berbagai pertanyaan mengenai tugas yang diembannya selama tiga tahun ke depan. Misalnya tata cara membawa, memberikan komuni, mengenai teritori pelayanan seorang prodiakon yang hanya di wilayah paroki tersebut juga mencuat mengenai stipendium yang diterima seorang pelayan gereja ini. Ada juga sharing pengalaman Prodiakon yang melewati dua kali periode pelayanan, ada diskusi dan pencerahan diberikan oleh nara sumber.
Pastor Edy Jelahu, Pr dalam Ekaristi Kudus penutupan rekoleksi mengingatkan mengenai sikap hidup Thomas yang kurang percaya adalah representasi watak umat zaman ini. Pastor asal Keuskupan Ruteng ini menyebut banyak orang yang tidak mengalami pertumbuhan iman karena tidak terlibat. Dan, keikutsertaan calon Prodiakon ini merupakan tanda iman bertumbuh karena akan mengalami, berbagai dinamika dalam melakukan tugas ini.
Pada bagian lain, sehubungan dengan Pesta Kerahiman Ilahi, ia menyebut luka-luka yang dialami oleh Yesus. Dalam teologi tubuh luka-luka itu adalah luka gereja yang membutuhkan perawatan. Luka –luka yang dialami Kristus adalah simbol orang yang terpinggirkan membutuhkan perhatian kita semua. “Kendati dalam pelayanan dihadapkan berbagai tantangan Kerahiman Allah selalu hadir dan layak kita mengatakan Yesus Kaulah Andalanku,’’katanya.
Kegiatan ini merupakan bagain penting dalam persiapan pelayan gereja, Prodikaon yang akan dilantik pada bukan Mei mendatang oleh Bapak Uskup Agung Jakarta, yang diwakili Pastor Kepala Paroki setempat untuk melaksanakan tugas pelayanan hingga 2026.** Konradus R, Mangu
Keterangan foto; Semua calon prodiakon berfoto bersama di ruang pertemuan.
0 Komentar